WASHINGTON (Arrahmah.com) – AS mengatakan, pihaknya berharap Rusia akan mengizinkan ‘Israel’ melanjutkan serangan udara di Suriah, kata utusan Washington, Rabu (7/11/2018).
‘Israel’ telah melakukan ratusan serangan udara terhadap aset-aset Iran di Suriah, menuduh Teheran berusaha mendirikan pangkalan militer di negara yang dilanda perang itu dan membantu Hizbullah.
“Di masa lalu Rusia telah permisif tentang serangan ‘Israel’ terhadap target Iran di dalam Suriah,” kata utusan AS James Jeffrey.
“Kami tentu berharap bahwa pendekatan permisif akan terus berlanjut.”
Operasi negara Zionis dihentikan setelah pasukan rezim Suriah secara tidak sengaja menjatuhkan pesawat Rusia selama serangan udara ‘Israel’ atas Suriah pada bulan September.
Rusia telah menyalahkan ‘Israel’ atas jatuhnya pesawat yang menyebabkan 15 penerbang Rusia terbunuh. Rusia kemudian mengirim lebih banyak rudal pertahanan udara ke Damaskus.
Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu telah mengatakan kepada Rusia bahwa pihaknya akan terus menyerang sejumlah sasaran di Suriah, untuk mencegah Iran membangun kehadiran militer di dekatnya.
“Kami memahami kepentingan eksistensial dan kami mendukung ‘Israel’,” kata Jeffrey.
Di bawah Presiden Donald Trump, AS telah semakin intim dengan ‘Israel’ dan menjadi sekutu yang lebih vokal untuk negara ini.
Trump mengumumkan bahwa AS menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada bulan Mei.
Pada bulan Oktober, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada sebuah kelompok ‘pro-Israel’, Washington akan menolak bantuan rekonstruksi pasca-perang ke Suriah jika Iran melanjutkan kehadiran militernya di negara itu.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 360.000 orang dan menelantarkan jutaan orang sejak dimulai tahun 2011. (Althaf/arrahmah.com)