LONDON (Arrahmah.com) – Pemerintah AS memperingatkan Inggris bahwa Inggris mengirimkan pasukan yang terlalu sedikit ke provinsi Helmand ada tahun 2006 dengan pasukan yang terlalu sedikit, The Times mengungkapkan pada Kamis (10/6).
Beberapa pejabat tinggi Amerika mengatakan 3.300 tentara tidak cukup untuk menghadapi ancaman mujahidin Afghanistan di Helmand, tapi saran itu tidak diperhatikan. Ketika Angkatan Darat Inggris sampai di Helmand, mereka menyebar dengan jumlah yang sangat kecil dan kemudian terjepit di bawah serangan berat mujahidin.
Wacana ini kembali muncul saat sejumlah politisi menyerukan penyelidikan dalam penyebaran pasukan ke Helmand dan saat The Times mengungkapkan bahwa misi militer Inggris terlalu dipaksakan meskipun dengan persiapan yang sangat minim.
Belum lama ini, aliansi salibis internasional, NATO, kembali dikejutkan oleh jatuhnya sebuah helikopter milik Amerika karena terkena tembakan mujahidin saat akan mengevakuasi dua tentara Inggris yang terluka di Sangin. Akibatnya, empat orang dilaporkan tewas dan seorang salibis Inggris tewas dalam ledakan bom terpisah sehingga menambah angka kematian tentara Inggris di Afghan menjadi 294 kasus.
Tingginya angka kematian ini dinilai sebagai ketergantungan tentara salibis Inggris di Afghanistan selatan terhadap AS yang memiliki sumber daya mereka yang lebih baik. Saat ini terdapat 20.000 Marinir AS yang mendampingi 8.000 pasukan Inggris di Helmand.
Sementara itu, Jenderal David Petraeus, komandan tinggi AS untuk Irak dan Afghanistan menegaskan bahwa misi perang NATO akan musnah tanpa dukungan Inggris. “Skala kontribusi Inggris di Afghanistan memperlihatkan bahwa koalisi tidak bisa berhasil tanpa Anda (Inggris),” katanya pada Rabu di London, saat ia bertemu dengan David Cameron, perdana menteri Inggris pengganti Gordon Brown. (althaf/arrahmah.com)