WASHINGTON (Arrahmah.com) – Otoritas AS telah memberlakukan larangan penerbitan Visa AS dan membekukan semua aset pemimpin boneka Chechnya, Kadyrov, karena pelanggaran hak asasi manusia dan praktek pembunuhan politikus yang berkelanjutan, ujar Komisi Internasional Kebebasan Beragama AS.
Komisi ini digunakan oleh Departemen Luar Negeri AS, Kongres dan pemerintah sebagai kelompok ahli untuk menilai suatu kebebsan beragama, hak agama di berbagai negara.
Para pemimpinnya ditunjuk oleh presiden dan disetujui oleh Kongres AS. Pada Kamis (28/4/2011), komisi mengumumkan di situsnya laporan tahunannya.
“Pemerintah AS melembagakan pelarangan visa dan membekukan aset Ramzan Kadyrov karena pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukannya dan diduga terkait pembunuhan politikus dan mendesak sekutu Eropa untuk melakukan hal yang sama,” ujar laporan komisi.
Laporan komisi tidak mengatakan apapun terkait adanya kemungkinan kehadiran aset Kadyrov di Amerika Serikat serta tidak menyebut tentang kasus-kasus dimana Kadyrov meminta visa AS.
Departemen Luar Negeri belum mengomentari rekomendasi komisi ini.
Perlu diingat bahwa sidang atas pembunuhan mantan pengawal Kadyrov, Umar Israilov terjadi di Austria.
Penyidik Austria menemukan bahwa Kadyrov berada di balik pembunuhan yang tampaknya telah memerintahkan kejahatan.
Kantor jaksa di Austria mengajukan banding ke pihak berwenang Rusia menyerukan investigasi terhadap Kadyrov, namun Moskow mengabaikannya.
Kadyrov juga menolak untuk datang ke Austria untuk dimintai keterangan, karena takut ditangkap. Dia juga menolak memberikan kesaksian sehubungan dengan tuduhan kepada dirinya dalam sebuah video. (haninmazaya/arrahmah.com)