ANKARA (Arrahmah.com) – Pemerintah AS dan Turki mencapai kesepakatan bersama untuk membentuk ‘perisai intelijen’ guna mengantisipiasi serangan Al-Qaeda di Turki. Kesepakatan itu dicapai pada Kamis (23/8/2012) setelah wakil kedua belah pihak mengadakan pertemuan khusus selama enam jam di Ankara.
Sumber-sumber diplomatik Turki dalam wawancara dengan stasiun TV Turki NTV menjelaskan pertemuan berlangsung selama enam jam dalam gedung Departemen Luar Negeri Turki di Ankara. Fokus pertemuan itu adalah membahas krisis Suriah dan mengantisipasi serangan teroris dalam wilayah Turki yang mungkin dilakukan oleh Partai Buruh Kurdistan dan mujahidin Al-Qaeda. Kedua belah pihak sepakat mengadakan koordinasi yang komprehensif di bidang diplomatik, militer dan intelijen untuk mengangani tantangan bersama.
Sumber-sumber diplomatik Turki menyebutkan pertemuan itu membahas kekhawatiran AS terhadap pemusatan kekuatan Al-Qaeda di Suriah Utara. AS takut mujahidin Al-Qaeda mendapatkan senjata biologi dan senjata kimia Suriah jika rezim Bashar Asad tumbang dan terjadi kekosongan kekuasaan di Suriah.
Sebagai salah satu negara anggota NATO, Turki tidak kalah khawatirnya terhadap kemungkinan serangan Al-Qaeda. Pangkalan militer AS di Turki dan kepentingan-kepentingan AS di Turki sangat mungkin menjadi target serangan Al-Qaeda.
Jika rezim Bashar Asad tumbang, sangat mungkin AS dan NATO akan melakukan invasi militer ke Suriah dengan dalih memerangi mujahidin Al-Qaeda dan kelompok jihad muslim sunni lainnya. Tujuan sebenarnya tentu saja melindungi negara penjajah zionis Israel dari serangan mujahidin sunni dan mencegah terbentuknya daulah Islam di Suriah.
(muhib almajdi/arrahmah.com)