KABUL (Arrahmah.com) – Amerika Serikat (AS) dan rezim boneka Afghanistan telah menyelesaikan draft perjanjian ‘Kemitraan Strategis’ yang menjelaskan hubungan antara Kabul dan Washington setelah 2014.
Berdasarakan laporan dari istana kepresidenan Afghan, draft tersebut diselesaikan dan diparaf pada hari Ahad (22/4/2012) di Kabul.
Semua pasukan tempur asing dijadwalkan akan meninggalkan Afghanistan pada akhir 2014, dan menyerahkan ‘operasi keamanan’, menurut rencana mereka, namun AS berharap akan tetap exist di tanah Afghan dengan menempatkan sejumlah pasukannya untuk melatih pasukan boneka Afghan. Sama halnya dengan Irak, sebelumnya.
Meskipun tidak ada rincian draft itu telah dirilis, telah dikatakan bahwa presiden AS dan rezim Kabul telah menandatangani perjanjian tersebut setelah meninjaunya.
Pemerintah Karzai telah mencapai dua kesepakatan untuk menandatangani kesepakatan itu. Yang pertama adalah untuk mengontrol penuh penjara AS di Bagram dan kedua adalah untuk mengontrol penuh serangan malam terhadap warga sipil, meski serangan itu diklaim hanya untuk Mujahidin, di negara tersebut.
Para Ahli yakin bahwa pemerintah Obama sedang mencari basis permanen di Afghanistan, dan ingin menggunakan negara itu sebagai podium untuk mempengaruhi para tetangga Afghan.
Hamid Karzai telah mengatakan bahwa kemungkinan basis jangka panjang AS tergantung kepada Afghanistan dan perhatian negara-negara tentangga.
Sementara itu, mayoritas rakyat Afghan adalah anti AS-NATO karena mereka telah merasakan pahitnya perilaku para penjajah itu yang telah merampas hak-hak asasi dalam kehidupan mereka. Keputusan Karzai ini memungkinan akan memicu gesekan antara rakyat dan para petinggi negaranya. (siraaj/arrahmah.com)