WASHINGTON (Arrahmah.id) – Amerika Serikat dan 17 negara lainnya, pada Kamis (25/4/2024), mengeluarkan seruan kepada Hamas untuk membebaskan sandera yang sakit, lanjut usia, dan terluka sebagai jalan untuk mengakhiri krisis di Gaza, lansir Reuters.
“Kami menyerukan pembebasan segera semua sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza selama lebih dari 200 hari,” kata sebuah pernyataan dari negara-negara tersebut, yang oleh seorang pejabat senior AS disebut sebagai bentuk kebulatan suara yang luar biasa.
Ke-18 negara tersebut semuanya memiliki warga negara yang ditahan oleh Hamas, enam bulan setelah kelompok Palestina tersebut melancarkan serangan pada 7 Oktober di ‘Israel’ selatan.
Penandatangan seruan tersebut adalah para pemimpin Amerika Serikat, Argentina, Austria, Brasil, Bulgaria, Kanada, Kolombia, Denmark, Prancis, Jerman, Hongaria, Polandia, Portugal, Rumania, Serbia, Spanyol, Thailand, dan Inggris.
“Kami menekankan bahwa kesepakatan untuk membebaskan para sandera akan menghasilkan gencatan senjata yang segera dan berkepanjangan di Gaza, yang akan memfasilitasi gelombang bantuan kemanusiaan tambahan yang diperlukan untuk dikirim ke seluruh Gaza, dan mengarah pada berakhirnya permusuhan,” bunyi pernyataan itu.
Seorang pejabat senior Amerika, yang memberikan pengarahan kepada wartawan mengenai pernyataan tersebut, mengatakan ada beberapa indikasi bahwa mungkin ada jalan untuk mencapai kesepakatan mengenai krisis sandera, namun dia tidak sepenuhnya yakin.
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut namun mengatakan bahwa resolusi tersebut bergantung pada “satu pihak”, yaitu pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. (zarahamala/arrahmah.id)