WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat menyuarakan keprihatinannya pada hari Minggu (25/3/2012) atas gangguan transisi politik yang muncul dari anggota pemerintahan Presiden Yaman itu sendiri, kata Gedung Putih.
John Brennan, asisten Presiden Barack Obama untuk urusan keamanan dalam negeri dan kontra-terorisme, menyerukan Presiden Abdrabuh Mansur Hadi untuk mendiskusi situasi yang terjadi di Yaman.
Kabar ini datang pada akhir pekan saat anggota kabinet yang loyal pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh mengeluarkan dirinya dari sebuah rapat kabinet sebagai upaya untuk menurunkan pemerintah yang sudha dibentuk.
Brennan mengatakan kepada Hadi mengenai pentingnya semua aktor politik Yaman, terutama yang berasal dari pemerintah sebelumnya, memainkan peran konstruktif dalam proses transisi, dan dia menyatakan keprihatinan atas laporan terbaru mengenai beberapa mantan pejabat pemerintah yang mengganggu fungsi dari kabinet yang ada saat ini, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Kabinet persatuan yang terdiri dari 34 kementrian diangkat pada bulan Desember berdasarkan kesepakatan transisi, di mana Saleh menyerahkan kepresidenan setelah 33 tahun berkuasa.
Saleh adalah pemimpin Arab keempat jatuh sejak awal revolusi Musim Semi Arab.
Meski demikian, Saleh masih mempertahankan diri sebagai pemimpin Partai Kongres Rakyat Umum.
Gedung Putih mengatakan Brennan memuji kepimpinan Hadi dan kedua orang penting itu berjanji bahwa negara mereka akan bekerja sama untuk menangani tantangan ekonomi dan keamanan Yaman.
“Presiden Hadi mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungan yang cukup besar dan menegaskan komitmennya untuk memulihkan stabilitas ke Yaman melalui transisi politik,” katanya. (althaf/arrahmah.com)