WASHINGTON (Arrahmah.com) – Administrasi Trump memutuskan untuk mencairkan bantuan militer senilai $ 195 juta untuk Mesir yang telah diblokir sebelumnya karena kekhawatiran atas laporan pelanggaran HAM Kairo, salah seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS menyatakan pada Rabu (25/7/2018).
Reuters melansir bahwa keputusan untuk mengizinkan Kairo menggunakan dana yang sebelumnya diblokir ini dimaksudkan untuk mengakui “langkah-langkah yang diambil Mesir tahun lalu sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran khusus AS” dan dalam semangat memperkuat kemitraan dengan Mesir, kata pejabat itu.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, tidak menyebutkan langkah spesifik yang diambil Mesir untuk mengatasi masalah hak asasi manusia. Pejabat itu mengindikasikan bahwa melestarikan kerjasama keamanan AS dengan Mesir, yang termasuk melawan kelompok-kelompok militan, adalah bagian dari alasan untuk mengeluarkan dana.
“Kami memiliki keprihatinan serius mengenai hak asasi manusia dan pemerintahan di Mesir, dan kami akan terus menggunakan banyak cara yang kami miliki untuk meningkatkan kekhawatiran ini,” kata pejabat itu.
“Pada saat yang sama, kerja sama militer penting bagi keamanan nasional AS. Sekretaris Pompeo memutuskan bahwa mengeluarkan dana ini penting untuk mendukung kebutuhan ini dan terus meningkatkan kemitraan kami dengan Mesir,” lanjutnya.
Laporan hak asasi manusia terbaru Departemen Luar Negeri, dirilis pada bulan April, mengutip berbagai masalah hak asasi manusia di Mesir, termasuk penyiksaan, pembatasan kebebasan berekspresi, kontrol pemerintah atas LSM dan penggunaan pengadilan militer untuk mengadili warga sipil.
Bantuan senilai $ 195 juta itu merupakan bagian dari anggaran tahun fiskal 2016 pemerintah AS. Dana, yang dikenal sebagai Pembiayaan Militer Asing, dimaksudkan untuk Mesir untuk membeli peralatan militer buatan AS. (Althaf/arrahmah.com)