WASHINGTON (Arrahmah.com) – Semua jet tempur F-16 Pakistan tercatat dengan baik, kata majalah Foreign Policy yang bermarkas di AS, mengutip sebuah laporan para pejabat AS, yang bertentangan dengan penilaian angkatan udara India yang mengklaim telah menembak jatuh salah satu jet pada Februari, lansir Reuters, Jumat (5/4/2019).
India dan Pakistan terlibat dalam pertempuran udara di wilayah Kashmir yang disengketakan sehari setelah jet India menyeberang ke Pakistan untuk menyerang sebuah kamp yang diduga “militan” anti-India.
India didn't shoot Pakistan's F-16 fighter jet during aerial dogfight on February 27: US reporthttps://t.co/HIefC1u2XB
— News Nation (@NewsNationTV) April 5, 2019
Sebuah jet India dijatuhkan saat pertempuran dan pilotnya ditangkap ketika ia keluar dari perbatasan Pakistan. India juga mengatakan, telah menembak jatuh sebuah pesawat Pakistan dan angkatan udara memperlihatkan potongan-potongan rudal yang dikatakan telah ditembakkan oleh F-16 Pakistan sebelum jatuh.
Namun, Foreign Policy mengungkapkan dalam laporan yang terbit pada Kamis (4/4), dua pejabat pertahanan AS dengan pengetahuan langsung tentang masalah ini mengatakan personil AS telah melakukan perhitungan F-16 Pakistan dan tidak menemukan satu pun yang hilang.
F-16 dibuat oleh Lockheed Martin dan, di bawah perjanjian pengguna akhir, Amerika Serikat mewajibkan negara pemilik untuk memungkinkan inspeksi rutin demi memastikan mereka diperhitungkan dan dilindungi, ungkap Foreign Policy.
Rincian pertempuran udara India-Pakistan belum diberikan oleh kedua belah pihak. Jika laporan AS ternyata benar, itu akan menjadi pukulan lebih lanjut terhadap klaim Perdana Menteri Narendra Modi bahwa India telah memberi pelajaran kepada Pakistan.
Keberhasilan serangan udara India di sebuah kamp kelompok Jaish-e-Mohammad di Pakistan barat laut juga telah dilemparkan ke dalam keraguan setelah citra satelit menunjukkan hanya ada sedikit tanda kerusakan.
SCOOP: A U.S. count of Pakistan's F-16 fleet has found that all the jets are present and accounted for – a direct contradiction to India's claim that it shot down one of the fighter jets during a February clash. My latest @ForeignPolicy https://t.co/BviFjkLHRn
— Lara Seligman (@laraseligman) April 4, 2019
Gambar-gambar satelit resolusi tinggi yang ditinjau oleh Reuters bulan lalu menunjukkan bahwa sebuah madrasah yang dijalankan oleh JeM tampak masih berdiri berhari-hari setelah India mengklaim pesawat tempurnya telah mengenai kamp pelatihan kelompok Islamis di lokasi itu dan menewaskan sejumlah besar gerilyawan.
Partai Bharatiya Janata yang berkuasa di bawah pimpinan Modi, yang sedang menuju pemilihan yang ketat minggu depan, berkampanye dengan platform keamanan nasional yang tangguh, terutama yang berkaitan dengan musuh bebuyutan mereka, Pakistan.
New Delhi menyalahkan Pakistan karena memicu pemberontakan 30 tahun di Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim, tetapi Islamabad membantah keterlibatan itu.
Foreign Policy mengatakan Pakistan telah mengundang para pejabat AS untuk secara fisik menghitung pesawat F-16 setelah insiden itu. Beberapa pesawat tidak segera tersedia untuk diperiksa karena konflik, sehingga dibutuhkan beberapa minggu bagi personil AS untuk menjelaskan semua jet, kata salah satu pejabat.
Hitungan sekarang telah selesai dan semua pesawat masih lengkap, kata pejabat itu.
India secara terpisah meminta pandangan Amerika Serikat tentang apakah penggunaan F-16 oleh Pakistan merupakan pelanggaran terhadap perjanjian pengguna akhir ataukah bukan. (Althaf/arrahmah.com)