TRIPOLI (Arrahmah.com) – Amerika Serikat memutuskan untuk membiayai pemberontak di Libya timur sementara pasukan yang setia kepada Muammar Gaddafi memfokuskan penyerangan mereka di kantong-kantong perlawanan di barat, Reuters melaporkan pada Kamis (28/4/2011).
Pemberontak mengatakan pasukan Gaddafi menembakkan roket Grad buatan Rusia -yang menurut kelompok hak asasi tidak boleh digunakan di area sipil- di kota-kota yang dikuasai pemberontak di barat (Misrata dan Zintan). Mereka pun harus bertarung dengan operasi militer NATO yang saat ini difokuskan untuk membebaskan pelabuhan Misrata. Di Zintan, para pemberontak berhasil menyerang kembali.
“Pemberontak menyerang sejumlah pos milik pasukan Gaddafi di sebelah timur Zintan pada sore hari. Pos-pos telah digunakan untuk menembakkan roket ke Zintan, “kata juru bicara, yang disebut Abdulrahman, Reuters.
“Para pemberontak menghancurkan setidaknya tiga tank dan merebut dua lainnya.”
Daerah terpencil di Libya barat juga menjadi target serangann Gaddafi yang berusaha untuk memberangus pemberontakan terhadap pemerintahannya yang sudah berlangsung selama empat dekade.
“Di kota-kota pegunungan barat seperti Yefrin, Zintan, dan Kabau, pasukan menyerang tanpa pandang bulu,” juru bicara Dewan Transisi Nasional, Abdel Hafiz Ghoga, mengatakan dalam konferensi pers di Benghazi di timur.
Amerika Serikat menyuarakan kepercayaannya terhadap dewan oposisi. Dalam dukungannya itu pun AS melakukan perjanjian perdagangan minyak dengan kelompok oposisi. (althaf/arrahmah.com)