BAGHDAD (Arrahmah.com) – Seorang ulama Irak telah secara berani dan terang-terangan menuduh pasukan pimpinan Amerika berusaha untuk memperluas kehadiran mereka di Irak dan ada di balik sejumlah serangan yang menimpa negara tersebut baru-baru ini.
Imam kota Sadr, Sayyed Muhammad al-Musawi, menuduh AS berusaha untuk menggambarkan bahwa pemerintah dan pasukan keamanan Irak lemah dan tidak mampu memberikan keamanan bagi rakyatnya sendiri sebagai dalih untuk menjustifikasi pendudukan di negara itu.
Dia juga menuduh Washington campur tangan dalam urusan internal Irak dan memblokir upaya untuk membentuk pemerintahan baru di negara ini, lansir PressTV pada Jumat (6/8/2010).
“AS dan Israel menekan para pejabat Irak, mereka memainkan peran penting dalam menunda pembentukan pemerintah Irak yang baru”, al-Musawi berbicara pada jamaahnya pada saat melaksanakan khutbah shalat Jumat.
Sejumlah konselor provinsi yang menghadiri shalat Jumat di sana pun mengeluhkan campur tangan AS dalam urusan internal Irak, dan mengatakan para pejabat Amerika yang berulang kali melakukan kunjungan saat politisi Irak mengadakan pembicaraan mengenai pembentukan pemerintah baru membuktikan bahwa mereka ikut campur dalam kedaulatan negaranya.
Sejumlah analis menilai bahwa pemerintahan Irak tak kunjung stabil dan selalu tunduk pada kepentingan Amerika Serikat meskipun telah dilakukan pemilihan umum lima bulan lalu. (althaf/arrahmah.com)