(Arrahmah.com) – Penjajah Amerika Serikat (AS) berniat meninggalkan tentara antara 8.000 hingga 12.000 di Afghanistan setelah 2014 setelah semua pasukan tempur NATO ditarik mundur, berdasarkan pernyataan seorang pejabat Jerman, dilansir Khaama Press.
Menteri Pertahanan Jerman Thomas de Maiziere mengatakan kepada para wartawan bahwa Menteri Pertahanan AS Leon Panetta telah mengatakan kepada sekutu NATO dan memberitahunya perihal jumlah tentara yang akan ditempatkan pasca 2014.
Namun, laporan ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh para pejabat AS.
Pernyataan ini muncul setelah Panetta mengatakan bahwa para pejabat AS sedang berencana untuk menempatkan tentara di semua sektor di Afghanistan, baik di barat, timur dan barat Afghanistan, termasuk di Kabul, seperti dilansir The Guardian.
Para pejabat Pentagon telah mengatakan bahwa militer AS telah memetakan rencana untuk melakukan misi “melatih” dan “menasehati” pasukan nasional Afghan.
Sementara Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan kepada para wartawan bahwa belum ada keputusan yang dibuat terkait penempatan pasukan pasca 2014.
Panetta mencatat, pada saat pertemuan dengan para menteri pertahanan NATO, bahwa Presiden AS Barack Obama sangat mempertimbangkan rencana untuk memelihara sekitar 352.000 tentara Afghan selama lima tahun ke depan, opsi ini dipertimbangkan oleh mayoritas para pejabat NATO.
Jika misi semacam itu disahkan, AS dan sekutunya akan dibebani peningkatan biaya lebih dari USD 2 milyar per tahun, sebuah harga yang tidak murah yang bisa menambah beban keuangan negara-negara penjajah itu. (siraaj/arrahmah.com)