NEW YORK (Arrahmah.com) – Pemerintah Barack Obama sedang menyusun rencana untuk memberikan agen mata-mata AS akses penuh ke database yang berisi data keuangan warga Amerika dan pihak lain yang terhubung dengan bank di negara tersebut, berdasarkan dokumen Departemen Keuangan yang dilihat oleh Reuters.
Reuters mengatakan bahwa rencana yang diusulkan tersebut adalah langkah besar dari badan-badan intelijen AS untuk menemukan dan melacak “jaringan teroris” dan sindikat kejahatan dengan menggunakan data keuangan bank, catatan kriminal dan intelijen militer. Rencana itu, yang dikatakan oleh para ahli hukum boleh menurut undang-undang AS, mungkin akan memicu kritik keras dari para pembela privasi.
Lembaga-lembaga keuangan yang beroperasi di Amerika Serikat dituntut oleh hukum untuk mengajukan laporan “aktivitas pelanggan mencurigakan,” seperti transfer uang dalam jumlah besar atau struktur akun bank yang tidak biasa, ke Jaringan Penegak Hukum Kejahatan Keuangan (FinCEN).
Lebih lanjut Reuters mengatakan FBI memang telah memiliki akses penuh ke dalam database keuangan. Namun, badan-badan intelijen AS lainnya, seperti CIA dan NSC, saat ini harus membuat permohonan kasus demi kasus untuk mendapatkan informasi ke FinCEN.
Rencana baru ini akan memberikan kemampuan kepada agen mata-mata dari badan-badan intelijen untuk menganalisa data keuangan yang lebih baku daripada sebelumnya, membantu mereka mencari pola yang bisa mengungkap rencana-rencana serangan atau skema kriminal. (siraaj/arrahmah.com)