NEW YORK (Arrahmah.com) – AS secara rutin berbagi informasi pribadi warga mereka, yang keturunan Arab dan Palestina, dengan “Israel”, ungkap New York Times pada Selasa (17/9/2014).
Dalam Op-Ed di surat kabar itu, James Bamford mengatakan bahwa mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional atau National Security Agency (NSA), Edward Snowden, mengatakan kepadanya bahwa AS “secara rutin memberikan data komunikasi pribadi, tanpa pengeditan ke Israel”.
Dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh Snowden mengungkapkan bahwa AS menyampaikan “transkrip, intisari, faksimil, teleks, suara asli tanpa pengurangan serta metadata dan konten Jaringan Digital Intelijen,” kepada Unit 8200, departemen intelijen elit “Israel”.
Dia mengatakan penyadapan itu termasuk komunikasi orang Arab dan Palestina-Amerika. Mereka yang kerabatnya berada di wilayah “Israel” dan Palestina bisa menjadi target berdasarkan informasi tersebut.
Snowden mengatakan ini merupakan ”salah satu pelanggaran terbesar yang telah kami lihat,” lapor Bamford.
Bamford mengutip sebuah nota kesepahaman antara NSA dan Unit 8200 yang menguraikan pengiriman-pengiriman yang telah terjadi sejak tahun 2009.
Snowden, mantan kontraktor NSA, dicari oleh AS atas tuduhan spionase setelah membocorkan ribuan dokumen rahasia NSA.
Dia mengklaim suaka di Rusia, di mana dia telah diberikan residensi tiga tahun yang memungkinkan dia untuk bepergian ke luar negeri.
(banan/arrahmah.com)