WASHINGTON (Arrahmah.com) – Proses pembelian Patriot Turki akan dihentikan jika Ankara membeli rudal S-400 dari Rusia, kata seorang pejabat tinggi AS pada Kamis (7/2/2019).
Rusia dan Turki menandatangani kontrak pengiriman sistem pertahanan udara S-400 pada 2017. Instalasi S-400 di Turki diperkirakan akan dimulai pada Oktober 2019.
S-400 adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh Rusia yang paling canggih, dengan kemampuan membawa tiga jenis rudal yang mampu menghancurkan target, termasuk rudal balistik dan rudal jelajah.
Pada bulan Desember, Departemen Luar Negeri AS menyetujui kemungkinan penjualan militer asing dari sistem pertahanan udara dan rudal Patriot ke Turki dengan perkiraan total $ 3,5 miliar.
Menurut Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan, departemen menyetujui penjualan 80 unit rudal Patriot MIM-104E Guidance Enhanced Missiles (GEM-T), 60 unit rudal PAC-3 Missile Segment Enhancement (MSE) dan peralatan terkait.
Turki telah berusaha membeli sistem pertahanan udara dari AS, tetapi rudal itu tidak pernah dijual ke Turki saat dibutuhkan, menurut penuturan Ankara.
Washington telah mengeluh bahwa sistem Rusia tidak kompatibel dengan senjata yang digunakan oleh negara-negara NATO lainnya.
Secara terpisah, dalam sebuah laporan pada akhir November, Pentagon memperingatkan bahwa pembelian sistem S-400 akan memiliki konsekuensi negatif yang tak terhindarkan bagi hubungan AS-Turki serta peran Turki dalam NATO.
Rudal Patriot digunakan untuk tujuan pertahanan, terutama untuk menembak jatuh ru