WASHINGTON (Arrahmah.id) – Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinannya kepada Turki atas hubungan bisnis dan perdagangannya yang sedang berlangsung dengan Rusia, memperingatkan akan sanksi serupa terhadap bisnis Turki, jika kerja sama berlanjut.
Dalam sebuah pernyataan oleh Asosiasi Industri dan Bisnis Turki (TUSIAD), pihaknya mengonfirmasi bahwa Departemen Keuangan AS dan Wakil Sekretarisnya, Wally Adeyemo, telah mengirim surat kepada Asosiasi Turki dan Kamar Dagang Amerika di Turki yang menyatakan bahwa perusahaan dan bank di negara itu berisiko terkena sanksi oleh Washington, lansir MEMO (24/8/2022).
“Setiap individu atau entitas yang memberikan dukungan material kepada orang-orang yang ditunjuk AS berisiko terkena sanksi AS,” kata surat itu, menurut Wall Street Journal. “Bank-bank Turki tidak dapat berharap untuk menjalin hubungan yang sesuai dengan bank-bank Rusia yang terkena sanksi dan mempertahankan hubungan yang sesuai dengan bank-bank global utama serta akses ke dolar AS dan mata uang utama lainnya.”
Peringatan itu dikeluarkan setelah Adeyemo melakukan kunjungan langka ke Ankara dan Istanbul pada bulan yang sama, di mana ia juga menyatakan keprihatinan AS atas hubungan bisnis Turki dengan bisnis dan oligarki Rusia, terutama dalam hal penggunaan entitas Turki untuk mengelak sanksi Barat.
Sejak peluncuran invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari, Turki telah mempertahankan dan meningkatkan hubungannya dengan Kremlin, meskipun mengutuk operasi militer dan mendukung Ukraina secara politik, memberikan bantuan, dan menjual senjata kepadanya.
Hubungan Ankara dengan Moskow telah berkembang secara khusus di sektor ekonomi, dengan ekonomi dan bank Turki memfasilitasi sistem pembayaran MIR Rusia setelah ekonomi Rusia terputus dari sistem pembayaran SWIFT Barat di seluruh dunia. (haninmazaya/arrahmah.id)