BARAWE (Arrahmah.com) – Abdul Kadir Mohamed Abdul Kadir, salah seorang petinggi Mujahidin Asy-Syabaab menjadi target dalam serangan gagal yang dilancarkan pasukan khusus AS pada akhir pekan lalu. Ia adalah perencana dan operator yang telah merencanakan serangan di Kenya, menurut klaim badan intelijen Kenya dan Barat.
Mereka telah mengidentifikasi Abdul Kadir yang lebih dikenal dengan Ikrima sebagai koordinator antara Asy-Syabaab dengan Al Qaeda.
“Dia seorang perencana yang tak kenal lelah dengan operasinya di Kenya,” ujar Matt Bryden, mantan koordinator PBB Somalia dan Kelompok Monitoring Eritrea seperti dilaporkan Al Jazeera. “Dia adalah salah satu pemikir, perencana, praktisi operasional.”
Seorang pejabat AS mengatakan Abdul Kadir dikenal sebagai plotter utama Asy-Syabaab. Yang lainnya menyebut sebagai perencana “operasi eksternal” namun AS tidak memiliki data intelijen spesifik yang mengaitkannya dengan serangan 21 September di pusat perbelanjaan milik “Israel” di Nairobi, Kenya.
Serangan AS ke kota pelabuhan Barawe gagal. Tim pasukan khusus AS ditarik keluar setelah baku tembak sengit tanpa menangkap Abdul Kadir. Menurut laporan Kavkaz Center, enam tentara AS tewas dalam baku tembak tersebut.
Juru bicara Asy-syabaab mengatakan bahwa tidak ada tokoh senior yang berada di Barawe saat pasukan khusus AS melancarkan serangan dan menemukan perlawanan sengit.
Dalam sidang pada Selasa (8/10), pejabat pemerintah AS diserang oleh mantan senator John McCain karena misi yang gagal pada akhir pekan lalu untuk menangkap Abdul Kadir.
Para pejabat tidak merinci mengenai operasi tersebut di depan umum, tetapi mengklaim bahwa AS akan terus mendukung otoritas lemah Somalia dan negara-negara lain di kawasan itu dalam peperangan mereka melawan kelompok Asy-Syabaab.
“Untuk masa mendatang, kita harus mempertahankan fokus pada Somalia untuk mempertahankan ‘progres’ keamanan yang dibuat sampai saat ini, ASy-Syabaab kemungkinan akan tetap menjadi ‘ancaman’ utama bagi Somalia dan Afrika Timur untuk beberapa waktu ke depan,” klaim Amanda Dory, Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS. (haninmazaya/arrahmah.com)