WASHINGTON (Arrahmah.id) — Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) mengungkap data terbaru terkait jumlah korban yang jatuh, di wilayah Irak dan Suriah. Ratusan tentara Amerika dipastikan tewas, sementara ratusan lainnya mengalami trauma hebat sejak 18 Oktober 2024.
Juru Bicara, Mayor Peter Nguyen, seperti dilansir Anadolu agency (12/2/2024), DoD menguak bahwa 186 tentara Amerika tewas sejak agresi Israel ke Gaza. Sementara, sekitar 130 orang lainnya mengalami cedera otak traumatis.
“Dari 186 korban tersebut, lebih dari 130 orang saat ini dinilai mengalami cedera otak traumatis,” ucap Nguyen, dikutip dari Yeni Safak.
Seperti yang diketahui, sejumlah basis militer Amerika Serikat (AS) menjadi sasaran serangan milisi yang beroperasi di Irak dan Suriah. Pemerintah dan Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) meyakini jika ada peran Iran di balik serangan-serangan tersebut.
Gempuran milisi Syiah yang menyasar basis militer AS semakin meningkat dalam empat bulan terakhir, sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan kelompok perlawanan Palestina Hamas dan derita rakyat Palestina.
Serangan milisi Syiah bertujuan untuk memaksa AS menghentikan dukungannya terhadap rezim zionis pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang sudah membantai lebih dari 28.000 warga sipil di Gaza dan Tepi Barat.
Salah satu milisi Syiah yang gencar menggempur pasukan AS adalah milisi Syiah Houthi yang berbasis di Yaman.
Pasukan yang dipimpin Abdul Malik al-Houthi sampai saat ini berhasil memblokade Laut Merah dan sekitarnya serta sempat menembaki kapal perusak peluru kendali USS Carney (DDF-64).
Kemudian, sebuah pangkalan rahasia militer AS di perbatasan Suriah-Yordania yang dikenal dengan julukan Menara 22 juga menjadi serangan drone misterius. Tiga orang tentara AS tewas dalam insiden yang terjadi pada akhir Januari 2024 lalu.
Pasca serangan, Presiden AS, Joe Biden, meyakini jika serangan itu sudah dirancang dengan baik oleh Iran dengan menggunakan kekuatan proksinya.
Sejumlah serangan juga terjadi di pangkalan militer AS di Suriah dan Irak, yakini di garnisun Al Tanf, pangkalan di kota Al-Shaddadi di Kegubernuran Al-Hasakah dan provinsi Deir ez-Zor, Suriah serta pangkalan di kota Al-Malikiyah dekat perbatasan Irak. (hanoum/arrahmah.id)