WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pentagon berencana untuk mengirimkan armada pesawat tanpa awak untuk Pakistan dalam waktu satu tahun, namun versi pesawat yang telah dilengkapi dengan persenjataan masih terbatas, seorang pejabat militer AS mengatakan pada hari Senin (29/3).
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengumumkan rencana pemberian armada pesawat militer ini pada bulan Januari lalu, yang terdiri 12 unit pesawat Shadow, untuk melacak ‘pemberontak’, lapor Reuters.
Namun seorang pejabat Pertahanan AS lainnya dalam jumpa pers mengatakan Islamabad masih menimbang-nimbang apakah Shadow adalah model pesawat tak berawak yang paling sesuai dengan kebutuhannya.
“Kami mempertimbangkan Shadows, juga Scan Eagles serta pesawat tanpa awal lainnya yang cocok dan yang terbaik (bagi Pakistan),” kata pejabat itu.
Shadows diproduksi oleh AAI Corporation, sebuah unit Textron Systems, sementara Scan Eagles diproduksi oleh Boeing Co
Islamabad juga mendesak agar AS memberikan pesawat yang telah dipersenjatai, seperti digunakan CIA di Pakistan untuk melacak dan membunuh orang-orang yang ada di perbatasan.
“Saya kira, kami akan menyiapkannya dalam satu tahun,” tambah pejabat itu saat ditanya mengenai waktu pengiriman bantuan militer yang selama ini justru menyebabkan banyak rakyat sipil Pakistan menjadi korbannya.
Pakistan telah menggunakan sejumlah teknologi drone dari luar AS dan telah memodifikasi sebuah pesawat C-130 sebagai pesawat pengintai, kata pejabat.
Gates mengatakan dalam sidang Senat pekan lalu bahwa semua bantuan itu ada dalam bingkai kepentingan Amerika Serikat untuk membantu sekutu terdekatnya mendapatkan pesawat tempur teknologi tinggi, meskipun ada pembatasan ekspor yang diberlakukan dalam pakta internasional yang dikenal dengan Missile Technology Control Regime (MTCR).
MTCR adalah perjanjian antara 34 negara yang ditujukan untuk membatasi penyebaran sistem pengiriman pesawat tak berawak yang bisa digunakan sebagai senjata pemusnah massal. (althaf/dawn/arrahmah.com)