WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat berencana untuk memindahkan sebagian besar tahanan ‘nomor satu’-nya dari fasilitas penahanan Guantanamo ke Arab Saudi.
Rencana ini melibatkan penyerahan tahanan Yaman, etnis terbanyak di Guantanamo, ke pusat ‘rehabilitasi’ yang dijalankan di Arab Saudi, The Washington Post melaporkan hari Rabu (13/10).
“Perundingan dengan pemerintah Saudi dan Yaman atas penempatan para tahanan Yaman ini telah sangat produktif dan berkelanjutan,” kata seorang pejabat pemerintah.
Sejumlah besar tahanan Guantanamo ditransfer dari Afghanistan dan Pakistan dan telah ditahan di sana tanpa tuntutan hukum formal dan tanpa hak untuk mendapatkan pengacara atau sejenis pertahanan lainnya. Banyak yang telah disiksa agar mau mengakui tuduhan yang diberikan.
“Kami tidak bisa menempatkan mereka di balik jeruji besi karena kami tidak memiliki bukti apapun atas tuduhan yang selama ini telah menahan mereka,” kata Jenderal Mansour al-Turki, seorang jurubicara Kementerian Dalam Negeri Saudi.
“Kami akan memiliki ‘Riyadh-namo’ …. Saudi akan dipandang negara selanjutnya yang akan melakukan hal yang dengan yang telah Amerika lakukan,” kata Hameed al-Shaygi, seorang sosiolog di sebuah pusat rehabilitasi Saudi.
Christopher Boucek, seorang analis dari Carnegie Endowment for International Peace, juga mengatakan bahwa disetujuinya langkah tersebut akan mengubah Arab Saudi menjadi tahanan Amerika. (althaf/prtv/arrahmah.com)