ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Setelah puluhan misil AS yang ditembakan dari pesawat tak berawak miliknya dan mendarat di wilayah-wilayah pedalaman Pakistan ‘berhasil’ memakan banyak korban (kebanyakan warga sipil-red), kini AS berencana memperluas serangan misil tersebut hingga wilayah perkotaan.
Setelah laporan mengenai operasi CIA di wilayah Pakistan akhirnya terbongkar, sebuah laporan baru mengatakan bahwa AS berencana memperluas serangan misilnya ke negeri tersebut.
Los Angeles Times melaporkan pada Minggu (13/12) bahwa pejabat tinggi AS menekan militer AS untuk memperluas serangan misil tak hanya di wilayah pedalaman juga di kota Quetta, wilayah yang diyakini menjadi basis Taliban.
Selama ini baik AS maupun Pakistan selalu mengelak dan tidak mengakui jika misil-misil tersebut diterbangkan dari daratan Pakistan. Namun ternyata CIA mengakui bahwa Perusahaan jasa kontraktor keamanan swasta AS, Xe Service, yang dulu dikenal dengan Blackwater, telah membantu CIA melancarkan serangan-serangan misil dari dalam Pakistan.
Juru bicara CIA, George Little mengutip pernyataan Leon Panetta mengatakan bahwa AS melancarkan serangan misil dari wilayah yang dirahasiakan di Pakistan dan Afghanistan.
Namun hingga saat ini, pemerintah boneka Pakistan dan Blackwater tetap menolak bahwa perusahaannya beroperasi di Pakistan.
AS mengklaim, Mullah Umar Muhammad terbang ke Pakistan, tepatnya Quetta sejak AS melancarkan invasi di Afghanistan 2001 silam. Tapi bulan lalu, jurubicara militer Pakistan, Mayjen Athar Abbas membantah klaim AS dan mengatakan bahwa Quetta bersih dari pengaruh “militan”.
Misil-misil AS yang mendarat di Pakistan atas perintah Obama, pemenang nobel perdamaian, ternyata lebih banyak memakan korban sipil daripada anggota Taliban.
Jika serangan misil AS merambah wilayah kota di Pakistan, maka dapat dibayangkan akan jatuh ribuan korban lagi dari nyawa-nyawa manusia yang tidak berdosa. (haninmazaya/prtv/arrahmah.com)