AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Sebuah laporan yang dipublikasikan media-media AS mengatakan bahwa American Central Intelligence Agency (CIA) sedang berusaha untuk memperluas serangan-serangan mematikan menggunakan drone di Yaman.
Berdasarkan laporan terbaru yang dilansir Washington Post hari Kamis (19/4/2012), para pejabat AS mengatakan bahwa direktur CIA David Petraeus telah mengajukan permintaan kepada Gedung Putih untuk menandatangani pengesahan serangan-serangan terhadap target mereka di Yaman, dengan dalih apa yang mereka sebut “perang melawan teror”.
Laporan ini datang karena sejumlah pembunuhan drone AS di Yaman dianggap telah “mencapai rekor”.
AS telah melakukan sedikitnya delapan serangan drone di Yaman selama empat bulan terakhir, kata laporan Washington Post.
Para pendukung rencana keji ini mengklaim bahwa target serangan drone akan meminimalisir resiko korban sipil. AS selalu berdalih bahwa serangan-serangannya hanya menargetkan Mujahidin, tetapi fakta berkata bahwa kebanyakan korban adalah warga sipil bersenjata. Laporan itu menambahkan bahwa drone AS telah membunuh sekitar 64 orang, kebanyakan warga sipil, di Yaman Selatan hanya dalam tiga hari saja di bulan Maret 2012.
Baru-baru ini, serangan drone AS telah menghantam sebuah mobil di Lawdar, Yaman pada hari Sabtu malam (14/4) dimana tiga Mujahidin dilaporkan berada di dalamnya, seperti yang dikonfirmasi oleh Mujahidin yang dilansir forum Ansar Al-Mujahidin.
Sebagian pihak dan media meyakini bahwa serangan tersebut dilakukan oleh pesawat miliki rezim boneka Yaman, karena AS tidak pernah secara formal mengakui penggunaan drone melawan Al-Qaeda di Yaman. Namun berita ini menegaskan kebenaran serangan drone AS terhadap kaum Muslimin di Yaman. (siraaj/arrahmah.com)