WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat akan mengirimkan tambahan pasukan sebanyak 560 personil ke Irak dengan dalih untuk membantu mengamankan pangkalan udara yang telah direbut kembali dari tangan ISIS.
Sebagian besar pasukan baru akan difokuskan untuk membangun kembali pangkalan udara Qayara, yang terletak sekitar 64 kilometer dari sebelah selatan Mosul, dan termasuk insinyur, personil logistik dan pasukan lainnya, ujar Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa (12/7/2016).
“Pasukan tambahan ini akan membawa kemampuan unik untuk kampanye dan memberikan dukungan penting untuk pasukan Irak pada saat momen kunci dalam pertempuran,” klaim Carter.
Dia mengungkapkan keputusan Barack Obama, presiden AS, saat berbicara dihadapan sekitar 120 tentara di sebuah bangunan di Bandara Baghdad. Peningkatan ini membawa total pasukan AS yang berada di Irak sebanyak 4.647 dan terjadi hanya tiga bulan setelah penambahan pasukan terakhir.
Kongres Partai Republik melakukan diskusi sangat lama untuk penyebaran tentara AS di Irak. Bahkan beberapa pihak berpendapat bahwa AS seharusnya tidak pernah meninggalkan tempat pertama.
Tapi koresponden Al Jazeera, Rosiland Jordan mengatakan beberapa anggota kongres telah memperingatkan bahwa penyebaran yang cukup besar dari pasukan AS ke Irak akan memerlukan otorisasi hukum baru.
“Sekarang (pasukan AS) hanya ‘membantu misi’ dan jika mereka mencoba mengambil peran lebih aktif dalam membantu militer Irak untuk meluncurkan kampanye untuk Mosul, pasti akan ada beberapa pihak yang mengangkat alis dan memperbaharui seruan untuk legalisasi untuk kegiatan tertentu,” ujarnya.
Carter mengatakan kepada wartawan sebelumnya bahwa penasihat AS siap untuk menemani batalion Irak jika diperlukan, namun tidak jelas kapan tepatnya akan terjadi.
Peran tentara AS sebelumnya telah dibatasi hanya untuk memberikan nasihat pada tingkat kantor pusat dan divisi, jauh dari setiap garis depan yang aktif. (haninmazaya/arrahmah.com)