NEW DELHI (Arrahmah.com) – India, Amerika Serikat dan Jepang akan menggelar latihan angkatan laut di perairan Filipina utara, dekat Laut Cina Selatan, tahun ini, ungkap militer AS. Sebuah langkah yang bisa semakin meningkatkan ketegangan dengan Cina.
Pengumuman pada Rabu (2 Maret) itu datang sehari setelah AS menentang militerisasi Cina di Laut Cina Selatan, di mana Beijing terperangkap dalam sengketa wilayah dengan beberapa negara.
Tahun lalu, India dan Amerika Serikat memperluas latihan angkatan laut tahunan mereka di Teluk Benggala dan mengikutsertakan Jepang setelah jeda delapan tahun, dalam sebuah langkah yang dipandang sebagai respon terhadap pengaruh Cina yang semakin berkembang di kawasan tersebut.
Laksamana Harry B. Harris, kepala Komando Pasifik AS, mengatakan bahwa latihan angkatan laut itu akan digelar di Laut Filipina bagian utara, dan Jepang akan ikut serta dalam latihan itu.
Kebebasan laut adalah hak dasar dari semua bangsa, katanya dalam konferensi keamanan di New Delhi. Dia juga melontarkan beberapa kritikan terhadap Cina.
“Ketika beberapa negara berusaha untuk menggertak negara-negara yang lebih kecil melalui intimidasi dan pemaksaan, saya mengagumi contoh India dalam menangani sengketa dengan negara tetangga di perairan Samudera Hindia,” ungkapnya.
Saat ditanya tentang latihan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengatakan: “Kami berharap kerja sama dari negara-negara terkait akan menguntungkan perdamaian dan keamanan regional, dan tidak merugikan kepentingan pihak ketiga”.
Ketegangan di Laut Cina Selatan telah meningkat baru-baru ini, dimana Amerika Serikat dan negara lainnya memprotes reklamasi tanah Beijing di kepulauan Spratly, bersama dengan pengerahan rudal surface-to-air dan jet tempur di Kepulauan Paracel.
Selain China dan Filipina, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim atas perairan itu, di mana sekitar 5 trilyun dolar AS perdagangan dikirim melalui perairan tersebut setiap tahun.
(ameera/arrahmah.com)