WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat dan India telah sepakat untuk memperkuat kerja sama keamanan dan nuklir sipil, termasuk membangun enam pembangkit listrik tenaga nuklir AS di India, menurut sebuah pernyataan bersama, dikutip Al Jazeera, Kamis (14/3/2019).
Perjanjian itu datang pada Rabu (13/3) setelah dua hari pembicaraan di Washington antara Menteri Luar Negeri India, Vijay Gokhale, dan Andrea Thompson, wakil menteri luar negeri AS untuk kontrol senjata dan keamanan internasional.
“Mereka berkomitmen untuk memperkuat keamanan bilateral dan kerja sama nuklir sipil, termasuk pendirian enam pembangkit listrik tenaga nuklir AS di India,” kata pernyataan bersama itu.
Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang proyek pembangkit nuklir.
Kedua negara telah membahas pasokan reaktor nuklir AS ke India, pembeli minyak terbesar ketiga di dunia, selama lebih dari satu dekade.
Namun kendala yang telah lama ada adalah perlunya membawa aturan pertanggungjawaban India sesuai dengan norma internasional, yang mengharuskan biaya kecelakaan yang harus ditanggung oleh operator, bukan pembuat stasiun tenaga nuklir.
Pekerjaan macet
Westinghouse yang berbasis di Pittsburgh telah bernegosiasi untuk membangun reaktor di India selama bertahun-tahun.
Proyek ini dilemparkan ke dalam keraguan ketika Westinghouse bangkrut pada tahun 2017 setelah kelebihan biaya reaktor AS.
Brookfield Asset Management Kanada membeli Westinghouse dari Toshiba pada Agustus 2018.
April lalu, Westinghouse menerima dukungan kuat dari Sekretaris Energi AS, Rick Perry, untuk proyek India, yang membayangkan pembangunan enam reaktor AP1000 di negara bagian Andhra Pradesh.
Perjanjian untuk membangun reaktor, diumumkan pada 2016, diikuti dari perjanjian nuklir sipil AS-India yang ditandatangani pada 2008.
India berencana untuk melipatgandakan kapasitas nuklirnya pada tahun 2024 untuk menyapih ekonomi terbesar ketiga di Asia dari polusi bahan bakar fosil.
Oktober lalu, India dan Rusia menandatangani pakta untuk membangun enam reaktor nuklir lagi di lokasi baru di India menyusul pembicaraan puncak antara para pemimpin mereka di New Delhi. (Althaf/arrahmah.com)