DAMASKUS (Arrahmah.id) – Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa sebuah kecelakaan helikopter di timur laut Suriah telah menyebabkan 22 anggota militer AS terluka, meskipun tidak ada tembakan dari pihak musuh yang dilaporkan pada saat “kecelakaan” tersebut.
“Para anggota pasukan sedang menerima perawatan untuk luka-luka mereka dan 10 di antaranya telah dievakuasi ke fasilitas-fasilitas perawatan yang lebih tinggi di luar CENTCOM AOR (Area of Responsibility),” kata militer AS dalam sebuah pernyataan pada Senin (12/6/2023), seperti dilansir Al Jazeera.
Sebuah investigasi sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kecelakaan pada Ahad (11/6) di timur laut Suriah, Komando Pusat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menambahkan bahwa “tidak ada tembakan musuh yang dilaporkan” pada saat kecelakaan itu terjadi.
Pasukan AS yang beroperasi di Suriah sejak 2015 telah mendapat serangan sporadis dari para pejuang ISIS dan kelompok-kelompok yang didukung Iran yang beroperasi di negara itu.
Sedikitnya 900 tentara AS dikerahkan di Suriah, bersama dengan sejumlah kontraktor militer AS yang tidak disebutkan jumlahnya, sebagai bagian dari operasi untuk membantu Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin oleh Kurdi dalam perang melawan ISIS.
Pada Maret, pemerintah Iran dan Suriah mengutuk pasukan AS karena melakukan serangan di wilayah Suriah yang dilaporkan menewaskan 19 orang, dan dilancarkan sebagai pembalasan dendam atas serangan pesawat tak berawak yang melukai tentara AS dan menewaskan seorang kontraktor AS. Pesawat tanpa awak yang dicurigai buatan Iran tersebut menewaskan seorang kontraktor AS, melukai seorang kontraktor lainnya, dan melukai lima tentara AS di pangkalan mereka di timur laut negara itu dekat kota Hassakah.
Serangan balasan AS dilaporkan dilakukan oleh jet-jet tempur F-15 yang menghantam tiga lokasi, semuanya di sekitar Deir Azzur, sebuah wilayah di Suriah timur yang berbatasan dengan Suriah.
Pada April, pasukan AS mengatakan bahwa mereka telah menewaskan seorang tokoh senior ISIS dan dua anggota kelompok tersebut dalam sebuah operasi “serangan helikopter” di Suriah. (haninmazaya/arrahmah.id)