GHAUTAH (Arrahmah.com) – Mujahidin di Ghouthah barat membentuk ‘Arrayah Alwahidah’ [satu panji, red.]. Aliansi ini membawahi delapan kelompok pejuang dengan tiga kelompok jidad terpenting: Jabhatun nusroh, Jabhah islamiyyah, dan Ajnadus syam.
Segera setelah pendirian Arrayah Alwahidah, mereka merilis piagam pernyataan bertajuk ‘Tujuan Mulia nan Agung’ dari dibentukanya aliansi perlawanan yang tidak lain adalah jihad fii sabilillah. Demikian dilaporkan relawan MMS, Jum’at (10/4/2015).
Pada pernyataan itu, dikatakan aliansi tidak berselisih pendapat bahwa ia dibentuk untuk melindungi serta membela sebisa mungkin darah dan kehormatan kaum Muslimin. Juga meyakinkan kepada masyarakat untuk bergandeng tangan memerangi kelompok sempalan yang menggerogoti aqidah dari kalangan ekstrimis takfiry. Yaitu mereka yang mengkafirkan manusia secara serampangan di bawah naungan kebodohan. Termasuk yang akan diperangi adalah kelompok bandit yang mengambil harta kaum Muslimin tanpa haq.
Selain proyek militer, aliansi Arrayah Alwahidah juga menggarap program sosial. Mereka menyuplai kebutuhan para pengungsi di kamp-kamp pengungsian, khususnya di kamp Khan Asysyaikh. Aliansi juga mempertegas bahwa moncong senjata mereka dalam satu barisan dan tertuju pada arah yang sama yaitu, memerangi musuh yang merusak agama dan dunia. Bukan untuk berbuat sewenang-wenang terhadap kaum Muslimin dan berbuat kerusakan di muka bumi.
اللهم الف بين قلوب المسلمين والمجاهدين و وحد صفوفهم لنصرة دينك
Yaa Allah lembutkan hati kaum Muslimin dan mujahidin dan satukan barisan mereka untuk menolong agama-Mu. Aammiin.
Semoga Arrayyah Alwahidah bisa mengulangi keberhasilan JAISYUL FATH di Idlib dan mengulang keberhasilannya seperti yang terjadi pada Juli 2014.
(adibahasan/arrahmah.com)