SENTUL (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, seperti yang telah dijadwalkan, akhirnya Arrahmah Media Network secara resmi meluncurkan tampilan serta logo baru situs Arrahmah.com pada Ahad pagi (3/2/2013).
Acara yang digelar di kompleks Masjid Az-Zikra Bukit Sentul Bogor ini, selain menjadikan launching tampilan serta logo baru situs Arrahmah.com, juga menggelar talkshow dengan tema “Peran Media Islam Online Masa Depan”.
Sebagai pembicara, panitia penyelenggara mengundang beberapa narasumber; selain tuan rumah Ustadz Arifin Ilham, juga dihadirkan Ustadz Abu Jibriel, Muhammad Ubaydillah Salman (pimred salam-online.com), Munarman (praktisi hukum) serta Muhammad Jibriel selaku CEO dan Founder Arrahmah.com.
Talkshow tersebut sekaligus juga menjadi momen launching tampilan terbaru situs berita Islam Arrahmah.com.
Dalam pemaparannya Ustadz Arifin mengatakan bahwa dirinya merupakan salah satu dari pembaca setia situs berita Islam tersebut. “Jika belum buka Arrahmah seperti belum ngaji,” ujarnya.
Ustadz Arifin sempat menjelaskan relasi antara Zikir dengan Jihad yang tidak bisa dipisahkan, sehingga ia merutinkan hubungan ruhiyah dengan kondisi jihad di belahan dunia, melalui do’a.
“Sejak awal mula dulu majelis dzikir tak lupa kita selalu mendoakan para mujahidin. Bahkan, Qunutnya juga Qunut nazilah. Kita sebut satu-satu dalam doa, Allahumanshuril mujahidin fi Filistin, Suriah, Afghanistan, Irak, Myanmar, Chechnya, Kashmir, Mali dan yang lainnya,” ungkapnya.
“Dan saya tahu itu (negeri yang berlangsung Jihad, red) karena baca arrahmah.com,” tambahnya
Adapun menanggapi perkembangan media, Ustadz Arifin mengingatkan agar tetap semangat berjuang. “Berita itu tergantung siapa di balik layarnya, media yang di dalamnya hamba-hamba Allah yang berjuang ikhlas, Insya Allah itu yang diridhoi Allah. Dan dalam berjuang kita harus sabar, jika tidak sabar maka tidak akan bisa mendapatkan langkah-langkah strategis, dan akhirnya menjadi pecundang,” kata Ustadz Arifin.
“Oleh karena itu media-media Islam harus bersatu, jalin ukhuwah dan silaturahim terus dijaga,” pesannya.
Sementara itu, Ustadz Abu Jibriel selaku orang tua dari pendiri arrahmah.com, banyak memaparkan keutamaan jihad dan posisi ibadah jihad dalam Islam serta menyemangati peserta untuk terus menjaga ruh jihad.
“Setiap kita harus punya keinginan berjihad dan mati syahid,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan keterkaitan erat antara media dengan jihad. Sebab, menyatakan kebenaran di media bagian dari Jihad itu sendiri.
“Jihad itu ada 13 tingkatan, dan salah satu bentuk jihad itu melakukannya dengan lisan dan tulisan,” terang Wakil Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) ini.
Ustadz Abu Jibriel juga mengungkapkan rasa kagumnya dengan kru arrahmah.com yang selama ini mampu menghadapi badai ujian dalam mengawal eksistensi situs tersebut, meskipun dalam kondisi serta terbatas dan minim.
Oleh karena itu, salah satu upaya membantu rekan-rekan tim arrahmah.com, Ustadz Abu Jibriel selalu rutin memberi masukan dan nasehat, serta memohon kepada Allah untuk kesuksesan situs tersebut.
“Kiatnya membesarkan arrahmah dari saya, salah satunya saya tidak pernah putus mendoakan agar arrahmah sukses mengembangkan media dalam rangka jihad fi sabilillah,” tandasnya.
Pembicara lainnya, yakni Ubaidillah Salman menitikberatkan penjelasan tentang fungsi media Islam, di antaranya harus memiliki unsur sebagai pembela, penyampai kebenaran, mendidik, dan berani mengungkapkan kebenaran.
Menurutnya pula, media online sendiri akan menjadi media di masa depan dan menyingkirkan fungsi media cetak.
“Di New York itu, oplah media cetak terus merosot, semua beralih ke media internet,” ungkapnya.
Sedangkan pembicara lainnya, yakni Munarman, SH banyak menyoroti ketidakadilan media-media sekuler dalam pemberitaan yang berkaitan dengan Islam. Ia juga memberikan otokritik konstruktif kepada media Islam berkenaan dengan kelemahan-kelemahan yang masih umum terjadi di media Islam, seperti kuantitas postingan berita dalam satu hari dan isu yang dimainkan.
“Media sekuler seringkali mengeksploitasi kelemahan-kelemahan umat Islam untuk secara terus menerus dijadikan propaganda. Sebaliknya, media Islam masih kurang mengeksploitasi kelemahan-kelemahan lawan untuk diungkap,” beber Juru Bicara FPI ini.
Ia mencontohkan bagaimana media sekuler mengeksploitasi kasus pernikahan Syekh Puji dengan wanita yang terbilang muda dan memojokkan Syeh Puji. Namun, dalam kasus pernikahan anak di bawah umur yang dilakukan seorang Hindu di Bali, media sekuler diam dan tidak mempersoalkan.
“Nah, momentum ini ternyata juga tidak diambil oleh media Islam. Seharusnya, kasus-kasus seperti ini juga dikelola oleh media Islam. Sehingga, kebobrokan-kebobrokan musuh dapat diungkap,” ulasnya.
Muhammad Jibriel sendiri menerangkan bahwa launching tampilan dan logo baru ini tidak lain sebagai upaya Arrahmah.com memberikan penyegaran kepada para pembacanya dan juga sebagai salah satu usaha menjadikan Arrahmah.com menjadi “kiblat” informasi dunia Islam khususnya berita Jihad.
“Jika Ka’bah adalah kiblat umat Islam, maka Arrahmah diharapkan menjadi kiblat bagi informasi dunia Islam,” tuturnya.
Jibriel juga menjelaskan bahwa untuk saat ini, atas izin Allah, Arrahmah.com telah menjadi situs berita dunia Islam dan Jihad terbesar dan terbanyak pengunjungnya di Indonesia.
Pada sesi jelang peluncuran tampilan dan logo baru Arrahmah.com, pemred Arrahmah.com – Bilal – memberikan penjelasan jejak perjalanan Arrahmah.com sejak pertama kali berdiri hingga sekarang. Selain itu, Bilal juga menjelaskan makna dari logo baru Arrahmah.com yang saat ini didominasi oleh warna biru tua.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa perwakilan media Islam online, seperti Islampos.com, suara-islam.com, salam-online.com, VOA-Islam.com, an-najah.net dan beberapa media Islam lainnya. Tepat jelang zhuhur acara berakhir namun acara terus berlanjut setelah zhuhur dengan dilakukannya diskusi serta saling silaturahim praktisi media Islam. (bilal/arrahmah.com)