YEREVAN (Arrahmah.com) – Sekitar empat ribu pejuang pembebasan Suriah yang bekerja sama dengan Turki, Hai’ah Tahrir Syam (HTS), dan Brigade Sultan Murad tiba di Nagorno-Karabakh dari Libya dan Suriah. Menurut mantan duta besar Armenia untuk Italia, Sargis Ghazarian, mereka bertempur di garis depan bersama pasukan Azerbaijan.
“Kehadiran milisi Suriah anti-Armenia ini berbahaya. Terlebih lagi jika kita memperhitungkan moratorium perang yang diserukan Sekjen PBB karena wabah Covid-19,” tegas Ghazarian dalam pernyataannya kepada kantor berita Italia sebagaimana dikutip dari Al Wasat Newspaper pada Rabu (14/10/2020).
Pernyataan mantan diplomat Armenia tersebut bersamaan dengan aksi protes 100 orang komunitas Armenia di depan markas besar Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Selasa (13/10), untuk menuntut diakhirinya keterlibatan Turki dalam perang Armenia – Azerbaijan.
Ghazarian menuduh bahwa Turki yang juga anggota NATO telah memberi makan penyebaran jaringan teroris di wilayah yang belum pernah ada. (Hanoum/Arrahmah.com)