RIYADH (Arrahmah.com) – Raksasa minyak Saudi Aramco mengatakan pelanggan tidak terpengaruh oleh serangan Houtsi Yaman di pabrik distribusi produk minyak bumi di kota Jeddah, Laut Merah, Arab Saudi.
Salah satu tank fasilitas dihantam rudal pada Senin pagi (23/11/2020).
Serangan itu melumpuhkan 10 persen dari semua bahan bakar yang disimpan di pabrik, seorang pejabat Saudi Aramco mengatakan pada hari Selasa (24/11), menambahkan bahwa satu tangki – salah satu dari 13 yang tersedia di fasilitas itu – saat ini tidak berfungsi.
Pejabat itu menggambarkan situs tersebut sebagai “fasilitas kritis” yang mendistribusikan lebih dari 120.000 barel produk per hari.
Kebakaran akibat serangan itu padam dalam waktu sekitar 40 menit tanpa korban, tuturnya.
Serangan itu dikonfirmasi oleh seorang pejabat Saudi yang mengatakan kepada kantor berita negara Saudi (SPA) sebagai “serangan teroris dengan proyektil”.
Fasilitas produksi dan ekspor perusahaan minyak sebagian besar berada di provinsi Timur Arab Saudi, lebih dari 1.000 km dari Jeddah, di seluruh negeri.
Juru bicara militer Houtsi, Yahya Sarea, memperingatkan bahwa “operasi akan berlanjut”. Ia mengungkapkan bahwa serangan itu dilakukan dengan rudal bersayap tipe Quds-2. Dia juga memposting gambar satelit dengan label: “Pabrik curah Jeddah Utara-Saudi Aramco”.
“Serangan itu sangat akurat, dan ambulans serta mobil pemadam kebakaran melesat ke sasaran,” tambah Sarea.
Fasilitas itu berada tepat di tenggara Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, sebuah situs penting yang menangani jamaah Muslim yang masuk dalam perjalanan ke Mekah terdekat. (Althaf/arrahmah.com)