RIYADH (Arrahmah.com) – Sejumlah perwakilan dari pemberontak Libya telah membatalkan kunjungan ke Qatar, sekutu penting mereka, setelah gagal mendapatkan izin dari Arab Saudi untuk terbang di atas wilayah udaranya, lansir Washington Post pada Sabtu (7/5/2011).
Para pejabat di bandara Kairo mengatakan Ali al-Issaoui dan tiga orang lainnya dari Dewan Transisi Nasional Libya telah menunggu selama 20 jam di bandara sebelum terbang kembali ke Libya timur, Sabtu (7/5).
Mereka menyatakan tidak mengetahui alasan penolakan Saudi. Pejabat Saudi tidak bersedia untuk berkomentar.
Negara Teluk Qatar telah memberikan pengakuan diplomatis bagi pemberontak Libya dan telah mengirimkan beberapa unit pesawat tempur untuk bergabung dengan operasi NATO di negara itu. Qatar juga telah membantu pemberontak mengendalikan fasilitas untuk menjual minyak mentah. (althaf/arrahmah.com)