RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi dituduh oleh kelompok hak asasi manusia telah menyiksa dan melecehkan secara seksual aktivis hak asasi manusia, termasuk beberapa perempuan.
Tahanan di Penjara Dhahban, diduga telah disengat listrik dan dicambuk, lansir BBC pada Selasa (20/11/2018).
Arab Saudi telah menangkap beberapa aktivis hak asasi perempuan awal tahun ini dan juga ulama berpengaruh, serta intelektual.
Baik Amnesti Internasional maupun Human Rights Watch (HRW) telah mengeluarkan pernyataan pada Selasa (20/11) yang merinci dugaan penyiksaan terhadap tahanan.
Aktivis yang disiksa tidak dapat berjalan atau berdiri sendiri dengan baik setelah tersengat listrik dan dicambuk, ujar pernyataan Amnesti Internasional, dengan satu wanita dilaporkan dilecehkan secara seksual oleh penyelidik yang mengenakan masker wajah.
HRW juga merilis tentang penyiksaan dengan cara sengatan listrik, serta cambukan dan “memeluk serta mencium secara paksa” setidaknya terhadap tiga tahanan perempuan.
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan putranya Mohammad bin Salman, dipuji pada tahun lalu karena meluncurkan upaya modernisasi, termasuk pencabutan larangan mengemudi bagi wanita.
Namun kritikus mengatakan bahwa upaya tersebut disertai dengan tindakan keras terhadap mereka yang berbeda pendapat, dan negara itu juga tengah menghadapi kecaman internasional atas pembunuhan jurnalis Arab Jamal Khashoggi yang dilakukan di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Arab Saudi telah menyalahkan “agen-agen jahat” untuk kasus pembunuhan tersebut, namun membantah klaim bahwa putra mahkota memiliki keterkaitan dengan operasi itu. (haninmazaya/arrahmah.com)