RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi telah meminta Rusia untuk campur tangan dan membantu mencegah kota strategis Marib jatuh ke tangan Houtsi, surat kabar Al-Akhbar melaporkan.
Surat kabar tersebut mengutip sumber yang mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal Bin Farhan, berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Rusia, Sergey Lavrov, dan memintanya untuk menengahi antara kerajaan dan Houtsi untuk menghentikan kelompok itu maju ke arah Marib.
Sumber tersebut menjelaskan bahwa langkah Saudi bertujuan untuk memberikan tekanan pada Amerika Serikat, yang telah mengabaikan seruan Saudi untuk mencegah Houtsi mengambil alih Marib karena Presiden Donald Trump disibukkan dengan pemilihan presiden yang dijadwalkan pada November.
Trump sebelumnya telah menggunakan keterlibatan Rusia di Timur Tengah sebagai pembenaran untuk penjualan senjata yang berkelanjutan ke Arab Saudi, yang telah berulang kali dituduh melakukan kejahatan perang oleh badan hak asasi manusia. Presiden AS telah mengatakan jika Washington tidak menyediakan senjata, kerajaan akan meminta Rusia dan Cina untuk mendapatkannya dan sebagai hasilnya Amerika tidak akan mendapatkan keuntungan.
(fath/arrahmah.com)