RIYADH (Arrahmah.id) – Arab Saudi pada Sabtu (2/4/2022) menyambut baik gencatan senjata dua bulan yang ditengahi oleh PBB di Yaman yang dilanda perang, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya mendukung pengumuman gencatan senjata oleh utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, yang akan menghentikan “semua bentuk operasi militer di dalam Yaman dan di perbatasan Saudi-Yaman”.
Kementerian Saudi memuji upaya Grundberg dalam mencapai gencatan senjata, yang dikatakan sejalan dengan inisiatif Saudi yang diumumkan pada Maret 2021 “untuk mengakhiri krisis Yaman untuk mencapai solusi politik yang komprehensif.”
Pada Jumat, Grundberg mengatakan bahwa pihak-pihak yang bertikai di Yaman telah menyetujui gencatan senjata dua bulan yang “sudah lama tertunda” di mana semua operasi serangan udara, darat dan laut akan dihentikan.
Gencatan senjata mulai berlaku pada Sabtu pukul 19.00 waktu setempat (1600GMT).
Pada Selasa, koalisi pimpinan Saudi, yang memerangi pemberontak Houtsi Yaman, mengatakan akan menangguhkan operasi militer untuk memastikan keberhasilan konsultasi yang sedang berlangsung, dan untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi upaya perdamaian selama bulan suci Ramadhan.
Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Syiah Houtsi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sana’a.
Menurut PBB, konflik tersebut telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia akibat ulah manusia. (haninmazaya/arrahmah.id)