RIYADH (Arrahmah.com) – Otoritas penerbangan sipil Arab Saudi menolak membuka wilayah udaranya untuk penerbangan Qatar, sehari setelah kepala eksekutif Qatar Airways menyerukan tindakan internasional terhadap boikot yang diberlakukan atas Qatar di tengah krisis diplomatik di negara-negara Arab Teluk.
Otoritas tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (13/6/2017) bahwa keputusan untuk memberlakukan blokade udara terhadap Qatar adalah tindakan pencegahan dan berada di dalam hak kedaulatan kerajaan untuk melindungi warganya dari ancaman apapun.
Otoritas penerbangan di Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, serta Arab Saudi yang memutuskan hubungan diplomatik, perdagangan dan transportasi dengan Qatar pekan lalu, mengeluarkan pernyataan serupa pada Selasa.
Ini merupakan tanggapan atas komentar CEO Qatar Airways Akbar al-Bakar yang mengatakan bahwa ketiga negara tersebut telah melanggar hukum internasional dengan menutup penerbangan Qatar.
Al-Baker pada Senin (12/6) meminta kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengatur perjalanan udara internasional, untuk mengumumkan tindakan atas blokade lalu lintas udara Qatar.
“Wilayah udara yang mereka blokir bukan milik mereka,” katanya kepada Al Jazeera, Senin (12/6). “Itu milik masyarakat internasional.”
Anggota Dewan Kerjasama Teluk Arab Saudi, UEA dan Bahrain, berserta Mesir, telah memutuskan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni, menuduhnya memicu kegelisahan regional, mendukung “terorisme” dan terlalu dekat dengan Iran, yang semuanya dibantah Qatar.
UAE dan Qatar telah lama menjadi pendukung utama perjanjian transportasi udara terbuka yang menghapus pembatasan terbang antar negara.
Kebijakan ini membantu maskapai terbesar di kawasan ini – Emirates, Etihad Airways dan Qatar Airways – untuk mengembangkan bandara dalam negeri mereka sebagai jalur yang menghubungkan para pelancong jarak jauh.
Secara keseluruhan, 18 destinasi di wilayah tersebut sekarang berada di luar batas Qatar Airways, sehingga Qatar terpaksa menutup kantornya di Arab Saudi dan UEA.
Qatar Airways sekarang akan menggunakan pesawat yang sebelumnya dioperasikan di 18 destinasi tersebut untuk mempercepat rencana ekspansinya, ungkap al-Baker kepada Al Jazeera.
(ameera/arrahmah.com)