RIYADH (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan Arab Saudi telah menangkap seorang “penceramah” di wilayah timur Arab Saudi atas dakwaan bahwa ia mengagungkan kelompok milisi “Hizbullah” Libanon yang didukung Iran secara online, surat kabar melaporkan pada Selasa (22/3/2016), sebagaimana dilansir Gulf News.
Hussein Al Radi, seorang imam Syiah, ditahan setelah negara-negara Arab Teluk menyatakan “Hizbullah” sebagai kelompok teroris pada awal bulan ini.
Harian Al Watan melaporkan bahwa pasukan keamanan menangkap Radi, di daerah Al Ahsa di Provinsi Timur.
“Penangkapan ini adalah setelah ia memuliakan kelompok teroris “Hizbullah” dan menghina kerajaan di klip video yang telah dibagi secara online,” ungkap Al-Watan
“Radi juga melanggar perjanjian sebelumnya yang telah ia buat setelah membela teroris Nimr Al Nimr atas eksekusinya”, tambahnya.
Al Nimr, imam Syiah yang lain dari Provinsi Timur, adalah kekuatan pendorong di balik protes yang dimulai pada tahun 2011 antara orang-orang Syiah di Arab Saudi.
Dia dan tiga orang lainnya berada dalam kelompok 47 orang yang dieksekusi pada tanggal 2 Januari atas dakwaan “terorisme”.
Surat kabar itu mengutip dari seorang sumber keamanan yang mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi telah bersabar atas sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh Radi.
“Tapi dia terus menghasut publik, memanfaatkan masjid untuk melanggar peraturan”.
Demonstran Iran yang menyerbu kedutaan Saudi di Teheran dan sebuah gedung konsulat setelah eksekusi Al Nimr, mendorong Arab Saudi untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
Negara Teluk lainnya juga telah mengambil tindakan terhadap terduga pendukung “Hizbullah” sejak kelompok itu dimasukkan dalam daftar hitam teror.
Bahrain mengumumkan telah mendeportasi beberapa warga Libanon karena diduga terkait dengan “Hizbullah”.
Sebuah surat kabar Kuwait melaporkan pada Senin (21/3) bahwa pihak berwenang di sana telah mengambil tindakan serupa terhadap 11 warga Libanon dan tiga warga Irak.
Dan UEA uga telah mengadili tujuh orang karena diduga membentuk kelompok yang terkait dengan “Hizbullah”.
(ameera/arrahmah.com)