ADANA (Arrahmah.com) – Arab Saudi telah mengirimkan pasukan darat dan jet tempur ke basis militer Incirlik di Turki menjelang invasi darat yang mungkin akan dilancarkan di Suriah.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengonfirmasi penyebaran tersebut dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar Yeni Safak pada Sabtu (13/2/2016) seperti dilansir Zaman Alwasl.
“Arab Saudi menyatakan tekadnya terhadap Daesh (istilah bahasa Arab untuk ISIS) dengan mengatakan bahwa mereka siap untuk mengirim baik jet tempur dan pasukan,” ujarnya.
“Pada setiap pertemuan koalisi kami selalu menekankan perlunya strategi yang berorientasi hasil yang luas dalam memerangi kelompok Daesh,” lanjutnya.
“Jika kami memiliki strategi tersebut, maka Turki dan Arab Saudi dapat melancarkan operasi dari darat.”
Dia menegaskan bahwa pesawat dan personil militer telah dikirim ke Incirlik di Adana dekat perbatasan Suriah, namun tidak mengonfirmasi jumlah tentara yang dikirimkan.
Sementara itu Adel Al-Jubeir, Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan intervensi Rusia tidak akan menolong Asad tetap berkuasa, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Sabtu (13/2).
“Tidak akan ada Bashar Asad di masa depan,” ujarnya kepada surat kabar Jerman.
Dalam merespon pergerakan Saudi, Perdana Menteri Rusia mengklaim bahwa hal tersebut bisa memicu perang dunia baru.
“Sebuah operasi darat bisa menarik semua orang mengambil bagian di dalamnya ke dalam perang,” ujar Dmitry Medvedev, Perdana Menteri Rusia.
“Amerika dan mitra Arab kami harus mempertimbangkan apakah mereka ingin atau tidak perang permanen.”
Rusia memulai intervensi militer pada September 2015 yang diklaim atas permintaan Asad dan berupaya memerangi ISIS.
Kremlin berulang kali mengklaim pemboman oleh mereka menargetkan ISIS, namun kelompok internasional mendokumentasikan bahwa serangan mereka sebagian besar menargetkan daerah sipil yang dikendalikan oleh oposisi Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)