RIYADH (Arrahmah.id) – Otoritas Arab Saudi mengecam seruan militer “Israel” agar warga di Jalur Gaza segera mengungsi meninggalkan tempat tinggal mereka.
Arab Saudi juga mengecam serangan bertubi-tubi yang dilancarkan “Israel” yang dengan sengaja menargetka warga sipil yang tidak berdaya di Jalur Gaza.
Militer “Israel” pada Jumat (13/10/2023), memperingatkan seluruh warga sipil – yang jumlahnya mencapai lebihda ri 1 juta jiwa – di Kota Gaza yang ada di utara wilayah tersebut untuk segera mengungsi ke wilayah Gaza selatan dalam waktu 24 jam.
Militer “Israel” juga menyebutkan kemungkinan adanya invasi darat yang akan dilakukan oleh pasukan Tel Aviv ke wiliayah tersebut.
“Kerajaan Arab Saudi menegaskan penolakan tegas terhadap seruan pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza, dan menegaskan kecamannya atas penargetan secara terus-menerus terhadap warga sipil yang tidak berdaya di sana,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir Al Arabiya News, pada Sabtu (14/10/2023).
Saudi juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan semua eskalasi militer terhadap warga sipil dan mencegah terjadinya bencana kemanusiaan.
“(Komunitas internasional) Harus memberikan bantuan dan kebutuhan medis yang diperlukan masyarakat Gaza,” cetus Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya.
“Perampasan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang layak merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional dan akan memperburuk krisis dan penderitaan yang dialami wilayah ini,” lanjut pernyataan tersebut.
Otoritas Arab Saudi menyerukan diakhirinya blokade oleh “Israel” terhadap Jalur Gaza, mengevakuasi warga sipil yang terluka dan memajukan proses perdamaian antara Palestina dan “Israel” sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan Inisiatif Perdamaian Arab.
Inisiatif Perdamaian Arab diketahui menetapkan pembentukan negara Palestina yang merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan ibu kotanya Yerusalem Timur. (rafa/arrahmah.id)