JIZAN (Arrahmah.com) – Arab Saudi mengatakan bahwa mereka telah berhasil mencegah serangan oleh milisi yang bersekutu dengan Syi’ah Houtsi di provinsi Jizan yang berbatasan dengan Yaman, menurut laporan media pemerintah Saudi.
Puluhan orang bersenjata, diyakini anggota Garda Republik, unit militer yang loyal terhadap mantan diktator Yaman Ali Abdullah Saleh, tewas dalam serangan gagal pada Jum’at (5/6/2015) yang menurut sumber keamanan Saudi adalah korban tewas
terbesar sejak konflik di negara tetangga dimulai, seperti dilansir Al Jazeera.
Angkatan bersejata Saudi mengatakan salah satu tentara mereka tewas karena luka yang diderita dalam serangan itu.
Seorang juru bicara untuk Garda Nasional Saudi, Kapten Nasser bin Khaled al-Atawi tewas di Najran, tanpa menyebutkan penyebabnya.
Insiden ini diyakini telah dimulai ketika pasukan Houtsi dan unit tentara yang setia kepada Saleh berusaha untuk menyusup ke perbatasan di Al Khouba.
Milisi tersebut meluncurkan sejumlah serangan roket ke posisi militer Saudi sebelum tentara Saudi membalas dengan tembakan meriam dan dukungan dari helikopter Apache.
Bala bantuan milisi Syi’ah Houtsi yang masih berada di wilayah Yaman juga menjadi sasaran selama pembalasan.
Televisi Al-Masirah yang menjadi pendukung Syi’ah Houtsi menayangkan video yang menunjukkan militan bergerak menuju menara pengawas Saudi dan menembakkan roket.
Perkembangan pada Jum’at (5/6) terjadi sehari setelah Houtsi, sekutu Iran, mengklaim setuju untuk melakukan pembicaraan damai yang didukung PBB di Jenewa yang rencananya akan dilaksanakan pada 14 Juni mendatang. (haninmazaya/arrahmah.com)