WASHINGTON (Arrahmah.com) – Dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS telah mengungkapkan dukungan rahasia Saudi untuk perundingan Camp David antara Mesir dan Israel tahun 1979, yang dikecaman publik kerajaan tersebut, lansir MEMO pada Minggu (3/6/2018).
Arab Saudi secara resmi memutuskan hubungan dengan Kairo setelah Presiden Mesir Anwar Sadat menandatangani perjanjian damai dengan Israel, dengan menyebutnya sebagai pengkhianat negara-negara Arab.
Menurut laporan The New Arab, file-file itu, yang diklasifikasikan hingga Jumat, mengungkapkan transaksi ganda di Riyadh yang memberi Washington dukungan pribadi untuk proses perdamaian yang dipimpin AS di Timur Tengah, sementara secara terbuka menolak “solusi sepihak Mesir” dengan Israel.
Sebuah telegram dari Jeddah bertanggal 10 Agustus 1978 mengungkapkan sebuah pertemuan antara Duta Besar AS untuk Arab Saudi dan Saud al-Faisal di Taif. Dalam telegram, kerajaan Saudi memberikan dukungannya atas undangan Presiden AS Jimmy Carter kepada Presiden Mesir Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin di Camp David untuk perundingan perdamaian setelah beberapa dekade bertempur di antara kedua negara.
Dalam telegram, Menteri Luar Negeri Saudi Faisal mengatakan negaranya sedang mempertimbangkan mengeluarkan pernyataan resmi, sembari mengeluhkan bahwa posisi Saudi pada negosiasi Mesir-Israel “disalahpahami”.
Menurut pertemuan AS-Saudi yang diadakan di Riyadh pada 17 Maret 1979 antara Penasihat Keamanan Nasional AS Zbigniew Brzezinski dan Pangeran Mahkota Saudi Fahd bin Abdul Aziz, Fahd mengatakan negaranya sangat mempertimbangkan untuk mengirim utusan senior ke Baghdad, Damaskus, dan Palestina demi meyakinkan mereka untuk mendukung negosiasi.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari pihak Amerika, Fahd menekankan bahwa penangguhan keanggotaan Mesir untuk Liga Arab, yang terjadi setelah kesepakatan damai, tidak berarti sedikit pun kerajaan akan menghentikan bantuan keuangan bagi Kairo.
AS merilis kumpulan kedua dari dokumen pekan ini tentang perjanjian perdamaian 1979, yang ditengahi oleh Washington dan berlangsung di Camp David, Maryland.
Security of State mengumumkan dokumen ini dalam sebuah pernyataan pada Kamis (31/5).
“Materi tambahan ini sebagian besar terdiri dari catatan tulisan tangan pribadi yang diambil pada KTT Camp David September oleh Samuel W. Lewis, Duta Besar AS untuk Israel,” kata pernyataan itu.
“Sejumlah sejarawan dari Departemen Luar Negeri menemukan catatan ini saat meneliti volume untuk administrasi Presiden Ronald Reagan,” tambahnya. Di antara temuan-temuan itu adalah bahwa Mesir takut terisolasi dari tetangganya jika Israel tidak memenuhi janjinya.
AS menerbitkan bagian pertama dokumen rahasia pada tahun 2014.
Perjanjian perdamaian Camp David ditandatangani antara Mesir dan Israel pada bulan September 1978 yang mengarah pada perjanjian damai tahun berikutnya.
Perjanjian ini menandakan berakhirnya permusuhan antara kedua negara, tetapi tidak pernah sepenuhnya diakui oleh publik Mesir yang skeptis, dan sebagian terlihat sebagai alasan pembunuhan Anwar Sadat pada tahun 1981. (Althaf/arrahmah.com)