SANA’A (Arrahmah.com) – Media AS mengatakan Pentagon telah mengintensifkan kampanye rahasia serangan udara di Yaman dengan pertolongan Arab Saudi yang menyediakan Washington agen intelijen.
Menurut New York Times, agen AS dan Saudi telah menerima informasi melalui penyadapan elektronik tentang kemungkinan lokasi militan-yang Washington katakan terkait dengan Al Qaeda.
Pejabat Amerika mengklaim bahwa serangan AS pada Jumat beberapa pekan lalu berhasil menewaskan Abu Ali al-Harithi, seorang agen Al Qaeda tingkat menengah. Serangan ini diikuti oleh serangan pada 5 Mei yang menargetkan Syeikh Anwar al-Awlaki, namun laporan menyebutkan Syeikh al-Awlaki berhasil lolos dari serangan.
Pada Rabu (8/6/2011), Kepala Staf Gabungan AS, Mike Mullen mengatakan konflik di Yaman membuat Al Qaeda menjadi sangat berbahaya.
Pasukan boneka Yaman telah bertempur melawan Mujahidin Al Qaeda di wilayah selatan. Namun, karena Yaman tengah menghadapi krisis keamanan di mana pasukan rezim Saleh berperang melawan pejuang oposisi, pasukan rezim Saleh dilaporkan ditarik ke ibukota, Sana’a, dengan demikian, posisi Mujahidin Al Qaeda semakin kuat di selatan.
Hal ini membuat AS dan sekutunya seakan kebakaran jenggot dan mereka akan mengusahakan upaya apapun untuk melemahkan posisi Mujahidin.
Saleh pergi menuju Arab Saudi pada 4 Juni bersama dengan beberapa pejabat lainnya yang diduga mengobati lukanya akibat serangan roket di istana kepresidenan.
Para pengunjuk rasa di kota-kota besar Yaman telah menggelar aksi unjuk rasa sejak akhir Januari lalu, menyerukan untuk mengakhiri korupsi dan pengangguran. Mereka juga menuntut mundurnya presiden Saleh yang didukung oleh AS dan pemerintah Saudi untuk mundur dari posnya.
Ratusan orang dilaporkan telah tewas dalam aksi penumpasan brutal oleh tentara rezim Saleh sejak awal revolusi di Yaman. (haninmazaya/arrahmah.com)