JAKARTA (Arrahmah.com) – Untuk kedua kalinya, Panitia “International Conference For The Freedom Of Al-Quds and Palestine (ICFQP)“, mengadakan konferensi pers. Rabu siang (6/6/2012), bertempat di Gedung Jakarta Media Center (JMC), Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Aqsa Working Group (AWG) sebagai organisasi penyelenggara konferensi kembali menjelaskan tentang rencana kegiatan konferensi kepada wartawan berbagai media massa dikutip dari suara islam online.
Hadir dalam konferensi itu Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi, Imam Jamaah Hizbullah H. Muhyiddin Hamidy, dan Panitia ICFQP Yakhsyallah Mansur, M.A. Anggota Presidium MER-C, Dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT., yang sedianya akan ikut konferensi pers berhalangan hadir karena sedang mengoperasi pasien di rumah sakit.
Menurut Advisor AWG, Yakhsyallah Mansur, kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk membebaskan Palestina dan Al Quds dari cengkeraman penjajah Israel. “Kita sepakat tidak ingin ngomong doang”, katanya.
Tetapi, Yakhsyallah juga mewanti-wanti bahwa dalam upaya perjuangan pembebasan Palestina dan Al-Quds pihaknya juga tidak mau tergesa-gesa. “Kita harus menghargai waktu,” katanya.
AWG, kata Yakhsyallah, selama ini telah bekerjasama dengan MER-C membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Bahkan hingga kini ada aktivis AWG yang masih bertahan di sana untuk mengawal proses pembangunan rumah sakit itu.
Karena itu sebagai salah satu perjuangan pembebasan palestina, AWG akan menggalang kekuatan umat Islam. Salah satu caranya dengan penyelenggaraan IFQP ini.
ICFQP rencananya akan digelar di Savoy Homann Bidakara Hotel, Jl Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat pada 4-5 Juli mendatang. Konferensi ini akan diikuti oleh perwakilan-perwakilan LSM (NGO) negara-negara di dunia. Menurut panitia , hingga kini telah tercatat 16 NGO dari 12 negara asing telah mendaftar. Peserta konferensi ditargetkan 300 orang.
Sejumlah pembicara luar negeri yang akan hadir dalam kegiatan itu diantaranya Imam dan Khatib Masjid Al-Aqsha Syekh Aly Al-Abbasy, Rois Ma’had Darul Quranul Karim was Sunnah Gaza Syekh Yusuf al Jamal, Ulama dari Universitas Yordania Syekh Umar bin Sulaiman al-Asyqar. Sementara pembicara dari dalam negeri antara lain Ketua DPR Marzuki alie, Ketua Umum PERSIS Prof. Dr Maman Abdurrahman, dan Imam Jamaah Hizbullah Muhyiddin Hamidy.
Pengambilan tempat di Gedung Merdeka Bandung karena memiliki nilai historis dalam upaya kemerdekaan negara-negar aAsia-Afrika pasca Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. “Diharapkan spirit KAA Bandung menginspirasi kemerdekaan Palestina, satu-satunya negara di dunia yang hingga saat ini masih terjajah, belum merdeka,” kata AWG. (bilal/arrahmah.com)