(Arrahmah.com) – Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) telah menawarkan untuk membebaskan tahanan Inggris-Afrika jika pemerintah Inggris mengizinkan Syaikh Abu Qatadah Al-Filistini hafizhahullah untuk memilih negara yang ia kehendaki, seperti dilansir layanan pemantau situs yang berbasis di AS.
AQIM dalam sebuah pernyataannya telah mengatakan bahwa ekstradisi Abu Qatadah ke negara semi Arab seperti Yordania hanya akan membuka pintu kejahatan.
AQIM telah menahan Stephen Malcolm dan dua pria Barat sejak menculik mereka pada November lalu di Mali di kota Timbuktu.
Inggris telah berusaha untuk mendeportasi Abu Qatadah ke Yordania selama lebih dari enam tahun, dengan berdalih bahwa ia adalah ancaman bagi keamanan nasional Inggris, dan deportasi hingga saat ini masih gagal. Abu Qatadah dinyatakan bersalah di Yordania dalam Absentia pada 1998, ia dituduh terlibat serangan “terorisme”.
Tetapi pengadilan HAM Eropa di masa lalu telah memblokir rencana pendeportasian Abu Qatadah, karena bukti-bukti yang dituduhkan dianggap hasil dari penyiksaan yang dilakukan terhadapnya untuk melancarkan proses ekstradisi ke Yordania.
Saat ini pengadilan sedang mempertimbangkan banding terakhir yang diajukan pihak Abu Qatadah.
Laporan layanan pemantau situs mengatakan bahwa AQIM menawarkan kesepakatan terhadap Inggris bahwa “akan membebaskan sandera (Inggris) jika pemerintah Inggris memberikan ulama Abu Qatadah al-Filistini kesempatan untuk memilih sebuah negara untuk ekstradisinya”. Dengan kata lain, AQIM akan membebaskan tahanan Inggris jika pemerintah Inggris memberikan kebebasan Abu Qatadah untuk memilih tempat ia tinggal sesuai dengan keinginannya.
AQIM telah menyatakan dalam forum-forum internet pada hari Ahad (29/4/2012) bahwa AQIM telah mengikuti kasus Abu Qatadah selama bertahun-tahun.
Meski demikian, AQIM belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal ini. (siraaj/arrahmah.com)