SHAN’A (Arrahmah.com) – Mujahidin Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) merilis pernyataan resmi berisi seruan untuk menolong para tahanan dalam penjara Dinas Intelijen Politik Yaman. AQAP menyebutkan mayoritas tahanan dengan tuduhan “terorisme” di Yaman tidak memiliki kaitan apapun dengan AQAP, laporan kantor berita Haq pada Senin (27/5/2013).
AQAP menjelaskan bahwa pernyataan resminya dirilis di situs-situs jihad setelah beredarnya berita yang sangat banya, terpercaya dan kuat tentang aksi mogok makan para tahanan dalam penjara-penjara Dinas Intelijen Politik Yaman sejak beberapa pekan sebelumnya. Aksi mogok makan dilakukan oleh para tahanan akibat beratnya siksaan keji yang mereka terima dari Dinas Intelijen Politik Yaman.
Kebiadaban dan kekejaman rezim Yaman terhadap rakyat Yaman sudah sangat terkenal, sejalan dengan kebijakan Amerika dan demi meraih keridhaan Amerika, menurut pernyataan resmi AQAP itu.
Pernyataan resmi AQAP itu mengatakan, “Di antara bentuk kejahatan rezim ini adalah penjara-penjara rezim yang penuh sesak dengan hamba-hamba Allah yang dizalimi dan dipenjarakan selama bertahun-tahun padahal ia melakukan perbuatan dosa atau tindakan kriminal apapun. Sesungguhnya kami menegaskan bahwa mayoritas para tahanan tersebut tidak memiliki kaitan apapun dengan tanzhim Al-Qaeda.”
“Mereka diculik oleh rezim dahulu dan rezim penggantinya guna meraih kemenangan-kemenangan palsu dalam perang antek-antek (Amerika) melawan para penyeru dan pendukung syari’at. Di antara orang-orang yang dipenjarakan tersebut terdapat orang-orang yang menuntut perubahan dan berusaha memperbaiki kondisi negara, maka mereka diculik oleh Dinas Intelijen Politik dan Dinas Intelijen Nasional. Mereka lalu disembunyikan dalam penjara-penjara setelah menerima penyiksaan dan tekanan berat.”
Pernyataan resmi AQAP dirilis oleh Yayasan Media Al-Malahim pada bulan Rajab 1434 H atau Mei 2013 M dan dipublikasikan secara luas oleh Al-Fajr Media Center. Situs-situs jihad internasional kemudian merilisnya ulang dengan mengutip dari Al-Fajr Media Center. (muhibalmajdi/arrahmah.com)