ZINJIBAR (Arrahmah.com) – Setelah beberapa hari propaganda rezim Saleh mengenai penguasaan kembali zinjibar, yang secara luas dikutip oleh media Barat, menjadi jelas bahwa militer dan rezim Saleh telah berbohong. Pasukan Arab Saudi, Yaman dan Amerika Serikat bahkan belum memasuki Zinjibar.
Perlu diingat bahwa Presiden Saleh dan media Barat telah mengiklankan secara luas statemen boneka Yaman yang mengatakan Al Qaeda telah dikalahkan, Zinjibar kembali dikuasai dan Mujahidin “melarikan diri” ke tempat penampungan mereka di pegunungan.Saleh bahkan membuat ucapan khusus untuk militer.
Faktanya, semua tuduhan itu sama sekali propaganda palsu.
Yemen Observer melaporkan bahwa orang nomor tiga di tubuh Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP), Fahd al-Qasu mengatakan bahwa pasukan boneka Yaman tidak masuk ke Zinjibar dan Mujahidin AQAP tidak menarik diri dari ibukota provinsi Abyan tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan harian al-Quds al-Arabi, Al-Qasu mengatakan bahwa semua yang dilakukan oleh pasukan gabungan rezim Saleh, AS dan Arab Saudi hanya membuka jalan, untuk memasok Mujahidin mengepung Brigade Mekanik 25.
Dia menambahkan bahwa pejuang Al Qaeda sangat didukung oleh Muslim pemberontak di distrik Arhab, yang terletak di dekat ibukota Sana’a, dan di kota Taiz, karena menurutnya tugas Mujahidin untuk mendukung Muslim yang tertindas.
Al-Qasu juga menambahkan bahwa Mujahidin Somalia dari gerakan Al-Shabaab bergabung dengan mereka dalam perjuangan melawan penjajah dan bonekanya.
Selanjutnya, ia membantah desas-desus bahwa pasukan rezim Saleh menyerahkan basis dan posisi Mujahidin di Abyan tanpa pertempuran. Sebelumnya tersebar kabar dari pihak oposisi pro-demokrasi yang menuduh rezim sengaja memberikan Zinjibar ke tangan Mujahidin.
“Semua berita ini adalah rekayasa oleh beberapa pihak yang ingin memberikan citra buruk tentang Mujahidin, kami telah memberikan banyak martir untuk memaksa pasukan rezim Saleh dan pendukungnya keluar dari Zinjibar dan mereka melarikan diri ke kamp Brigade Mekanik 25,” ujar Al-Qasu.
Ia juga melaporkan bahwa Mujahidin menawan lebih dari 50 tentara dan perwira rezim Saleh dan melepaskan mereka setelah mereka berjanji untuk bertaubat dan tidak melawan Mujahidin.
Setidaknya lima brigade rezim Saleh ambil bagian dalam serangan di Zinjibar. Kementrian
Pertahanan boneka mengatakan telah berhasil “mengalahkan” Mujahidin AQAP, “menangkap” Zinjibar dan Mujahidin “melarikan diri” ke provinsi terdekat. Dalam statemennya, Saleh mengucapkan terima kasih kepada AS dan Arab Saudi yang memberikan dukungan logistik dan intelijen bagi pasukannya.
Al-Qasu menegaskan bahwa AS memiliki peran aktif dalam penyerbuan Zinjibar dengan pemboman dari pesawat tak berawak dan rudal jelajah.
“Pertempuran antara Mujahidin dengan Brigade Mekanik 25 di pinggiran kota Zinjibar dan beberapa brigade lain ambil bagian dalam pertempuran, mereka diantaranya Brigade Garda Republik 31, Brigade Mekanik 25 yang didukung oleh AS, Arab Saudi dan angkatan udara Yaman serta kapal perusak AS yang masuk ke wilayah laut Yaman untuk menyerang menggunakan rudal jelajah,” tambahnya.
Pada gilirannya, Yemen Times dengan mengacu kepada perwira militer lokal dan wartawan menegaskan bahwa Zinjibar masih dikuasai Mujahidin.
Yemen Times menekankan bahwa fakta-fakta ini datang dalam kontradiksi yang jelas untuk pernyataan yang dibuat oleh rezim dan unit tentara yang bertentangan dengan Saleh, khususnya Jenderal Ali Muhsin al-ahmar, yang bersekutu dengan lawan-lawannya untuk melawan Mujahidin Al Qaeda.
“Al Qaeda terus mengontrol distrik Shaqra dan al-Yaqoub, “ujar Kolonel Abdallah Said Ali, kepala pasukan keamanan di distrik Moudya.
“Tentara berada di tepi Abyan, bahkan mereka tidak memasuki Zinjibar,” aku kolonel.
Sementara itu seorang wartawan lokal, Anis Mansour yang mengonfirmasikan media tentang keberadaan Al Qaeda di Abyan mengatakan :
“Al Qaeda masih di Zinjibar, militer juga mengangkat pengepungan Brigade Mekanik 25.”
Menurut dia, pertempuran terkonsentrasi di al-Karne, sebuah distrik dekat Zinjibar.
“Kemenangan yang dinyatakan oleh tentara pemerintah dan militer oposisi di Zinjibar hanyalah lelucon. Unit bersenjata AQAP masih mengontrol Zinjibar,” ujarnya.
Pada saat yang sama, jurnalis mengatakan bahwa Al Qaeda yang telah mengontrol Zinjibar dan kota lainnya di Abyan selama 4 bulan ini, telah menetapkan hukum Syariah.
Sementara itu, Mujahidin terus menyerang posisi rezim Saleh di kota pelabuhan Aden. (haninmazaya/arrahmah.com)