LOS ANGELES (Arrahmah.com) – CEO Apple, Tim Cook, mengatakan pada Rabu bahwa pemerintah AS mengambil “langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya” dengan memerintahkan perusahaan untuk membantu FBI mengakses iPhone milik salah satu pelaku penembakan di San Bernardino, Californa, pada Desember lalu.
Seorang hakim AS mengeluarkan perintah pada Selasa kepada Apple bahwa seharusnya Apple menyediakan perangkat lunak untuk menonaktifkan fungsi auto-erase yang dapat menghapus konten dari iPhone jika seseorang memasuki 10 password yang salah.
Pihak berwenang sedang menyelidiki apakah Syed Rizwan Farook dan istrinya, Tashfeen Malik, memiliki hubungan dengan militan. Namun FBI hingga kini tidak bisa mengakses iPhone Farouk tanpa password miliknya.
“Pemerintah meminta Apple untuk meretas pengguna kami sendiri dan merusak keamanan yang melindungi pelanggan kami, yang telah kami bangun selama beberapa dekade,” kata Cook.
Sebagaimana dilansir VOA News (17/2/2016), dalam sebuah pernyataan di website Apple, Cook mengatakan menolak permintaan FBI karena membuat perangkat lunak untuk membobol keamanan Apple adalah terlalu berbahaya untuk dibuat. (fath/arrahmah.com)