WASHINGTON (Arrahmah.id) – Apple telah mengumumkan rencananya untuk mengatasi “bug” yang menampilkan emoji bendera Palestina ketika pengguna iPhone mengetik Yerusalem dalam pesan.
Dalam pernyataan yang diberikan kepada outlet berita Apple iMore, mereka mengklaim perubahan tersebut adalah bug keyboard yang tidak disengaja dan akan diperbaiki pada pembaruan operasi iOS berikutnya.
Biasanya, saat pengguna iPhone memasukkan nama suatu negara, hal ini memicu tampilan bendera emoji yang mewakili negara tersebut; namun, fitur ini tidak berlaku untuk nama kota.
Perubahan tersebut telah memicu kemarahan dari beberapa orang di dunia maya, dan presenter televisi Inggris Rachel Riley meminta perusahaan tersebut untuk menjelaskan bagaimana pengawasan tersebut diperbolehkan dilakukan.
“Menunjukkan standar ganda terhadap ‘Israel’ adalah bentuk antisemitisme, yang merupakan bentuk rasisme terhadap orang Yahudi,” tulisnya di X. “Tolong jelaskan apakah ini tindakan yang disengaja oleh perusahaan Anda, atau apakah Anda tidak memiliki kendali atas programmer nakal.”
Dia menambahkan: “Menurut pendapat saya, perusahaan multinasional seperti Apple tidak mau mengakui secara terbuka bahwa ini adalah tindakan yang disengaja oleh seorang karyawan sehingga disebut ‘bug’, tetapi saya berharap setidaknya secara internal mereka yang bertanggung jawab tidak lagi bekerja untuk perusahaan tersebut.”
UPDATE:
“Apple told iMore that the company is aware of a predictive emoji bug in the iPhone's keyboard. The company says this is not intentional, and that the issue will be fixed.”
In my opinion a multinational company like Apple would not want to admit publicly that this was… https://t.co/NCb5nzF0vQ
— Rachel Riley MBE 💙 (@RachelRileyRR) April 11, 2024
‘Israel’ menganggap seluruh kota Yerusalem, termasuk bagian timur yang dicaploknya setelah perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kotanya, sementara para pejabat Palestina, dengan dukungan internasional yang luas, menginginkan Yerusalem Timur yang didudukinya sebagai ibu kota negara masa depan yang mereka harap akan dirikan di Tepi Barat dan Jalur Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)