Sebuah aplikasi permainan baru yang memungkinkan pengguna untuk “membom Jalur Gaza” telah menuai banyak kritikan sehingga menyebabkan game itu diturunkan dari Google Play.
“Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia,” tulis Iqbal Iqra di bagian review game online, dan ia juga menambahkan bahwa game itu adalah “keji”, The Independent melaporkan, sebagaimana dilansir oleh Onislam.net, Selasa (5/8/2014).
“Saudara-saudara kami tercinta di Gaza meninggal, dan beberapa orang yang sangat bodoh memutuskan untuk membuat game seperti ini.”
Aplikasi ini pertama kali diunggah pada 29 Juli ,yang kemudian diinstal hingga 1.000 kali.
Menuai banyak kritikan, Google memutuskan untuk menghapus game ini dari Google Play pada Senin malam, (4/8).
Rating sebagai game yang “tidak pantas”, pengguna mengatakan bahwa game tersebut merupakan game yang kacau dan menjijikkan.
Kritikan serupa juga meluas di situs media sosial seperti Twitter duntuk menyuarakan keprihatinan mereka.
Seorang pengguna Twitter, Elliott Clarkson menulis: “proses persetujuan Google Play? Tidak ada persetujuan itu. Sehingga permainan seperti Bom Gaza pun bisa lolos. “
Ini bukan satu-satunya permainan yang tersedia di Google Play yang melibatkan pemboman Gaza, ada juga “Iron Dome”, “Assault Gaza: Code Red” yang menunjukkan kepada pengguna untuk “mengamankan wilayah” dengan mengambil kendali dari “sebuah UAV “Israel” yang dilengkapi dengan senjata ampuh dalam upaya untuk mengamankan wilayah tersebut “.
Seorang juru bicara dari Google mengatakan bahwa perusahaannya tidak mengomentari tentang aplikasi tertentu, tetapi Google “menghapus aplikasi-aplikasi dari Google Play yang melanggar kebijakan kami.”
Permainan “Bom Gaza” itu muncul saat empat minggu agresi “Israel” terhadap Jalur Gaza.
(ameera/arrahmah.com)