LAGOS (Arrahmah.com) – Nigeria telah melancarkan operasi militer dan menyatakan kondisi “darurat” d bagian timur laut negara bagian Borno, Yobe dan Adama untuk “memburu” Mujahidin Jama’ah Ahlu Sunnah Li Da’wah wal Jihad atau yang sering dicap “Boko Haram,” hal ini membuat masyarakat Muslim ketakutan.
Masyarakat Muslim khawatir mereka bisa tertembak karena tentara Nigeria menggunakan senjata api.
“Setiap orang sekarang hidup dalam ketakutan terjebak dalam baku tembak karena tentara mengintensifkan pemburuan para anggota Boko Haram dan tempat yang dicurigai persembunyian mereka di seluruh negara bagian,” kata Muhammad Dahir (27), seorang pekerja sosial, kepada Onislam.net.
Selain itu para penduduk juga khawatir bahwa diberlakukannya aturan darurat dan larangan keluar oleh tentara bisa memicu krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Dahri memperingatkan bahwa pemberlakuan tidak boleh keluar rumah selama 24 jam di 11 lingkungan di kota Maiduguri “bisa memicu krisis kemanusian.”
“Orang-orang telah mendapati bisnis mereka terganggu dan akses terhadap kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya benar-benar ditolak,” kata Dahri.
“Yang sakit dan yang lapar dalam kondisi genting. Ini adalah masyarakat di mana kebanyakan orangnya miskin,” tambahnya.
Para orangtua pelajar di wilayah tersebut juga mengeluhkan situasi ini, aturan yang diperketat oleh tentara memaksa para orangtua tidak berkomunikasi dengan anaknya yang berada di sekolah.
Demikian juga para siswa yang terjebak di dalam rumah mereka, mereka tidak bisa pergi karena pemberlakuan aturan tidak boleh keluar.
Lebih jauh lagi, banyak penduduk yang takut menjadi korban salah tangkap atau salah bunuh oleh pasukan pemerintah saat menyerang tempat-tempat yang diduga menjadi persembunyian “Boko Haram.”
“Ada ketakutan penangkapan dan pembunuhan sembarangan dari pihak tentara,” kata Umaru Ibrahim, seorang mahasiswa ilmu politik di Universitas Maiduguri, kepada Onislam.net.
“Jika anda mengklaim bahwa Boko Haram tak berwajah (ditutup wajahnya, red), bagaimana anda tahu siapa yang anggota Boko Haram? Jawabannya membawa kami terhadap ketakutan penangkapan dan pembunuhan sembarangan oleh para tentara.”
Mujahidin Jama’ah Ahlu Sunnah Li Da’wah wal Jihad pada dasarnya menghendaki dan berjuang untuk menerapkan Syariah Islam di negara tersebut. Pemerintah sekuler Nigeria yang menentang Syariah memerangi kelompok tersebut dengan pengerahan aparat keamanannya. Tetapi, tindakan agresif pemerintah Nigeria sering kali merugikan warga sipil Muslim dengan dalih memburu “Boko Haram”.
(siraaj/arrahmah.com)