MAUNGDAW (Arrahmah.com) – Aparat Keamanan Perbatasan Burma (Nasaka) menangkap dua Muslim Rohingya di desa Baggonena, Maungdaw, Arakan, dan membakar sekitar 40 toko milik Muslim Rohingya pada Selasa (4/12/2012) malam yang menyebabkan pemilik toko rugi sekitar 60 juta Kyat, menurut laporan koresponden Rohingya Blogger.
Nasaka memerintahkan junior mereka untuk tidak menangkap warga desa Rohingya di desa tersebut. Namun junior Nasaka itu mengabaikan perintah senior mereka, sebagian dari mereka menangkap dua warga Muslim Rohingya yang baru saja keluar dari masjid setelah melaksanakan shalat. Kedua korban diidentifikasi sebagai Fir Muhammad (33) dan Muhammad Naim (50).
Ketika kedua korban tersebut berteriak minta tolong, mereka dipukuli dan disiksa oleh aparat Nasaka itu, warga Rohingya yang lainnya datang untuk menolong mereka, namun mereka ditembaki oleh Nasaka.
Jadi, menurut laporan, untuk menghindari pertanyaan senior mereka terkait mengapa mereka (aparat Nasaka junior) menembaki warga Rohingya, mereka membakar toko-roko Muslim Rohingya. Tujuannya, untuk membuat tipu daya bahwa mereka menembaki warga Rohingya karena warga Rohingya berusaha untuk membakar toko mereka sendiri untuk kemudian menyalahkan warga Buddhis Rakhine.
Menyusul insiden itu, militer yang dipimpin Nasaka datang ke desa tersebut, dan warga Muslim khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi akibat fitnah yang disebarkan tentang mereka.
Pada Rabu (5/12) sore, Nasaka dilaporkan telah membakar pasar desa Baggonena sekitar pukul 21:00. Di sana ada sekitar 100 toko milik warga Rohingya, menyebabkan kerugian besar, namun total kerugian belum diketahui. (siraaj/arrahmah.com)